Luncurkan Telemedicine Covid-19, Unmul Siap Bantu Pasien Isolasi Mandiri

Luncurkan Telemedicine Covid-19, Unmul Siap Bantu Pasien Isolasi Mandiri

Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA  – Melalui Fakultas Kedokteran (FK), Unmul meluncurkan program yang digadang-gadang dapat membantu masyarakat dalam menjalani isolasi mandiri atau isoman. Bertajuk “Layanan Telemedicine Covid-19 Unmul”, program tersebut diharapkan menjadi bantuan bagi mereka yang ingin berkonsultasi kepada dokter selama masa isoman. Hal ini termasuk dalam konsultasi obat-obatan yang akan dikirim ke pasien apabila diperlukan.

Rabu (21/7) kemarin, live streaming peresmian Telemedicine Covid-19 ditayangkan melalui kanal YouTube Unmul TV dan terbuka untuk semua orang. Hadir pula Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim Padihal Mante Runa, Rektor Unmul Masjaya, Dekan FK dr. Ika Fikriah dan Kepala Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, dr. Nataniel Tandirogang bersama civitas academica Unmul lainnya.

Dalam sambutannya, dr. Nataniel mengungkap bahwa program ini sebenarnya telah dilakukan sejak merebaknya pandemi Covid-19. Saat itu, konsultasi hanya dilakukan secara pribadi melalui aplikasi WhatsApp dan menugaskan kurang lebih 20 dokter yang masing-masing menangani pasien.

"Sampai saat ini, kami sudah menangani 3 ribu sampai 4 ribu pasien secara konsultasi melalui via WhatsApp," ujarnya.

Melihat kondisi ini, maka perlu adanya partisipasi dari Unmul secara masif. Masjaya selaku Rektor Unmul kemudian melancarkan ide untuk membuat telemedicine yang bisa menjangkau hingga pelosok-pelosok Kaltim. Dalam waktu satu minggu, Tim IT Unmul bekerja untuk membuat web program ini.

“Mudah-mudahan melalui web ini, masyarakat kita yang belum tersentuh atau tertangani oleh dinas kesehatan setempat serta dokter di Unmul dapat terbantu. Terutama pasien-pasien yang ada di rumah dan sedang melakukan isolasi mandiri,” jelas Masjaya.

Rencananya, telemedicine akan membantu dalam hal obat-obatan yang berkerja sama dengan pemerintah Provinsi Kaltim. Tentunya juga didukung oleh peralatan medis yang memadai, seperti tabung oksigen.

Masjaya turut mengutarakan bahwa pemberitan soal Covid-19 hingga saat ini cukup mengerikan. Utamanya mengenai sejumlah masyarakat yang tak bisa mendapatkan perawatan lanjutan karena rumah sakit telah penuh. Melalui program ini, ada 20 dokter yang siap untuk memberikan konsultasi dan membantu dalam penyaluran obat-obatan. Para dokter yang akan membantu pun diberi persiapan agar dapat menjangkau seluruh orang yang membutuhkan. Selain melalui web, mereka masih bisa memberikan perawatan melalui WhatsApp

"Program ini tidak hanya dilakukan di Samarinda saja. Ini juga akan menjangkau seluruh masyarakat Kalimantan Timur dan akan terus kita kembangkan," tuturnya.

Dukungan atas hadirnya program telemedicine juga datang dari pemerintah daerah. Gubernur Kaltim, Isran Noor menyebut jika program yang diinisiasi oleh Unmul ini sangat diperlukan. Khususnya di wilayah Kaltim yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara dinamis.

Menurutnya, fasilitas rumah sakit saat kini tengah mengalami masa kritis bahkan sudah melampaui kapasitas yang ada. “Dengan demikian, para pasien-pasien yang mestinya bisa dirawat tidak mendapat kesempatan untuk dirawat dengan baik,” tukasnya.

Ia menyatakan agar semua pihak harapannya dapat mengerti jika upaya-upaya pemerintah juga memiliki keterbatasan. Isran juga mengingatkan kembali mengenai kesadaran yang harus ditanamkan agar informasi mengenai Covid-19 dan protokol kesehatan dapat disampaikan secara tepat. Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang menggagas program ini.

“Artinya inovasi menjadi bagian yang harus kita lakukan dan Unmul mendapat predikat terbaik dalam hal riset. Itu juga merupakan kebanggaan yang kita miliki bersama,” ucap Isran.

Setelah sambutan usai, rangkaian acara dilanjutkan dengan peluncuran website yang diresmikan dengan menampilkan sebuah video yang berisikan kutipan dari beberapa tokoh yang berperan dalam kehadiran telemedicine. Setelah pemutaran video, adapula penyerahan obat-obatan, makanan sehat juga alat kesehatan, dalam hal ini tabung oksigen. Pemberian ini dilakukan oleh gubernur dan kepala dinkes kepada rektor serta kepala satgas sebagai bentuk dukangan pemerintah.

Agenda diakhiri dengan pemutaran video demo uji coba penggunaan website program ini. Dalam pemutaran uji coba, diperlihatkan bagaimana cara mengisi identitas diri untuk registrasi. Setelah semua proses registrasi dilakukan, pasien akan mendapatkan email yang berisi username dan password untuk masuk ke laman telemedicine ini. Ditampilkan pula cara berkonsultasi kepada dokter sampai terapi jenis apa yang akan diberikan kepada pasien. Terapi tersebut bisa juga dilakukan dengan pemaketan obat kepada pasien sesuai kebutuhan dan akan ada notifikasi jika pasien sudah mendapatkan obatnya.

Bagi kamu yang membutuhkan bantuan, silakan kunjungi websitenya di https://bantucovid19.unmul.ac.id/. Tetap jaga kesehatan dan menaati protokol keehatan! (vyn/len)