SKETSA - Agenda membina PKL era Teguh-Dimas rupanya berlanjut dalam program kerja kabinet Gelora Perbaikan yang digawangi Norman-Bhakti, dan diurusi oleh Kementerian Sosial Masyarakat (Sosmas). Di era ini, pembinaan nampak diupayakan lebih eksis dan kekinian.
Menteri Sosmas BEM KM Unmul 2017 Kwartanti Fajriatin Budiman menyebut, pembinaan PKL mula-mula dilakukan dengan merapikan lahan FCA di belakang Gedung Student Centre (SC). Kemudian, pembuatan paguyuban, pemberian alat kebersihan, pembuatan akun media sosial khusus, hingga mendekorasi agar mahasiswa tertarik berbelanja di lapak yang mereka namakan Unmul Corner itu.
"Sekarang semakin ramai. Para mahasiswa juga banyak yang sudah tahu Unmul Corner di samping SC," ucapnya.
Perihal perhatian yang diberikan BEM KM Unmul kepada PKL di samping bekas Indomaret, diakui Kwartanti berbeda. Selain terhalang izin, ia juga khawatir jika sewaktu-waktu lahan tersebut dibongkar pihak rektorat. Dan ketika itu terjadi, ia berharap ada solusi berupa relokasi PKL ke tempat yang layak dan permanen.
"Kami belum mendekorasi yang di sana karena bukan lahan permanen untuk para PKL," jawabnya. "Pemberdayaan berupa publikasi dan pemberian alat kebersihan tetap kita berikan. Saat Ramadan juga kita ikut sertakan karna bazar Ramadannya di sana," imbuhnya.
PKL tak ingin hanya jadi objek program kerja selama kabinet tertentu memimpin, kemudian tak diurusi di kabinet selanjutnya. Kepada Sketsa, Dori Ramadhani, PKL di samping bekas Indomaret mengeluh tak lagi diperhatikan BEM KM Unmul sementara dagangannya kian hari kian sepi. Ia merasa tak seberuntung PKL di belakang Gedung SC, yang ramai dikunjungi sebab lokasinya jauh lebih menarik. Dori bersama PKL menanti langkah "pembinanya" untuk lekas membina dan memerhatikan kembali. (fqh/aml)