(Sumber: William)
SKETSA - Fakultas Hukum (FH) Unmul nampak ramai. Mahasiswa terlihat mengantre untuk memberikan hak suaranya. Hari ini, (18/12) dilaksanakan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FH.
Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah dibuka sejak pukul 08.00 Wita dan berakhir pada pukul 14.00 Wita, yang kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara. Sedangkan, untuk penetapan akan dilaksanakan pada Kamis (19/12).
Ditemui Sketsa, Koordinator Presidium Tim Pelaksana Pemilihan, Kardiono Cipta Kanda, mengaku bahwa selama persiapan belum ada kendala yang dihadapi. Dua hari sebelumnya, telah terlaksana juga kampanye terbuka.
"Setelah kampanye terbuka, ada hari tenang. Kemudian hari ini masuk ke proses pemungutan suara," ucap pria yang biasa disapa Dion itu.
Hanya ada sembilan calon yang berhasil lolos hingga tahap pemungutan suara hari ini. Apabila ditilik, dalam komposisi struktur DPM FH juga terdapat sembilan orang anggota. Nantinya, sembilan calon terpilih tersebut yang membentuk struktur.
Meski sudah dapat dipastikan jika kesembilan calon tersebut otomatis terpilih, namun ditekankan Dion proses pemilihan harus tetap dilaksanakan.
"Mau tidak mau kita harus mengikuti alurnya. Karena ketika salah satunya tidak diikuti maka akan cacat formil."
Sedangkan, hasil suara yang terkumpul nantinya bisa menjadi salah satu rekomendasi dan pertimbangan internal DPM FH dalam menentukan struktur. Selain melihat pengalaman dan track record para anggota sebelumnya.
Terkait partisipasi mahasiswa FH, Dion mengungkapkan bahwa ia sangat mengapresiasi. Bahkan saat dibuka pagi tadi, banyak mahasiswa yang mengantre meski berbarengan dengan pelaksanaan ujian.
"Saya pikir ini jadi salah satu respons mahasiswa Fakultas Hukum secara umum untuk kemudian menghidupkan kembali dua lembaga (DPM dan BEM) ini, yang merupakan representasi mahasiswa," katanya.
Adapun panitia pelaksanaan pemilihan anggota yang bertugas disebut sebagai Presidium 9. Mereka terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Tim Penyelenggara, Tim Pengawas, dan Tim Penyelesaian Sengketa.
Calon presidum harus melewati serangkaian tes sebelum akhirnya ditetapkan masuk ke dalam presidium, seperti tahap administrasi hingga fit and proper test. Seleksi tersebut dilakukan langsung oleh tim dosen FH.
Firmansyah, salah satu mahasisiwa yang turut berpartisipasi memberikan suaranya mengaku bahwa dia sangat bersemangat. Menurutnya, ini merupakan salah satu momentum kebangkitan DPM.
Ia mengatakan bahwa dirinya selalu mengikuti perkembangan DPM FH hingga hari ini. Baik melalui berbagai platform seperti informasi di mading kampus hingga akun media sosial FH.
Mahasiswa program studi Ilmu Hukum ini berharap jika lembaga di FH sudah terbentuk lagi, maka bisa menjadi wadah yang mewakili mahasiswa. "Semoga bisa mendengar aspirasi-aspirasi mahasiswa Fakultas Hukum," ujarnya. (wil/len)