Dosen Ikuti Pekerti untuk Era Revolusi Industri 4.0

Dosen Ikuti Pekerti untuk Era Revolusi Industri 4.0

SKETSA – Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik (tendik), Unmul melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) menggelar pelatihan selama 4 hari di Hotel Selyca. Terhitung sejak 30 Juli hingga 2 Agustus.

Pelatihan Pengembangan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) demikian nama kegiatan ini. Mengundang sebanyak 60 orang dosen yang berasal dari 14 fakultas sebagai peserta. Sekretaris LP3M, Surya Nur mengatakan sejak LP3M berdiri pada 2015 ini adalah kali kelima LP3M mengadakan Pekerti untuk tendik di Unmul.

“Yang belum melaksanakan Pekerti itu yang dipilih fakultas. Jadi (dosennya) ganti-ganti, enggak ada yang itu-itu. Kita total dosen 951 ditambah CPNS sekarang 27, nah itu kita rutin pengembangan kualitas pengajaran,” kata Surya.

Untuk Pekerti ini 8 dosen ditunjuk sebagai instruktur pengajar. Di antaranya ada Lambang Subagyo, Endang Erawan, Sudarman, Surya Silli, Isna Yuniar Wardhani, Hamdi Mayulu, Endang Sawitri, dan Rahmat Bakhtiar. Para instruktur tersebut bertugas untuk menyampaikan materi sesuai tema. Adapun tema Pekerti tahun ini ialah: Membangun Keterampilan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0.

Dengan mengangkat tema tersebut, Pekerti ditujukan untuk persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data meliputi informasi dan operasi teknologi dan big data analytics.

Isna Yuniar Wardhanih, salah satu instruktur menyebut demikian itu yang hendak dibagi kepada para tendik di Unmul. Supaya mahasiswa lebih pandai berkomunikasi menggunakan teknologi. Selain itu, pelatihan ini juga mengajarkan kepada dosen secara umum tentang bagaimana cara mengajar yang baik.

Isna mengatakan dosen yang tidak berasal dari ilmu keguruan cenderung hanya paham teori di jurusannya saja, dan sebaliknya belum begitu mengenal metode pengajaran. Di momen Pekerti ini para dosen kemudian dikenalkan lebih dalam.

Kegiatan Pekerti tidak cuma berakhir dengan pelatihan saja, tetapi tendik juga diberi waktu dari 3-14 Agustus untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Kedelapan instruktur nantinya akan memonitor selama proses pembimbingan ini. (wal/wil)