SKETSA - Selasa, (28/11) kampus dibuat geger dengan tertangkapnya maling helm yang ternyata sudah lama ada dalam daftar pengejaran Satgas Keamanan Unmul. Warga kampus sontak berkerumun, memadati pos jaga samping gedung rektorat petang itu.
"Selama ini pelaku telah lama diintai, nomor kendaraannya pun sudah masuk dalam daftar maling helm yang kami cari. Saya tidak tahu pasti, entah dari sebulan lalu atau dari kapan itu masuk daftar. Yang jelas, tadi dia di sana sempat ngambil (helm) cuma buru-buru ketahuan,” papar Ali Jabar petugas keamanan.
Dari informasi yang dihimpun Sketsa, sekitar pukul 16.00 Wita ketika orang-orang melaksanakan salat Ashar, pria berperawakan tinggi itu tertangkap di musala rektorat.
Diketahui pelaku kabur dari pengejaran pihak keamanan yang bertugas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), saat tertangkap basah saat hendak melancarkan aksinya. Ia lantas melarikan diri hingga ke musala rektorat.
Tim Satgas Keamanan Kampus yang sebelumnya telah mendapat laporan, sigap mengecek keadaan di sekitar tempat yang dimaksud.
Ali berhasil menciduk pelaku. Ia mengatakan, saat itu pelaku tengah berada di musala dan terlihat sempat memarkirkan motornya di parkiran musala rektorat.
“Saya dibantu juga tadi sama teman-teman (Satgas) FKIP dan mahasiswa. Pelaku pas ditanya alasannya habis salat,” ucapnya.
Pelaku beserta kendaraannya kemudian diamankan terlebih dahulu di pos keamanan untuk diintrogasi oleh petugas keamanan hingga pukul 16.36 Wita. Sebelumnya mahasiswa yang emosi sempat menghujani bogem mentah kepada pelaku.
Pelaku juga sempat melawan ketika diringkus dan menendang salah satu mahasiswa. Tak hanya sampai di situ, mahasiswa dan beberapa orang lain yang masih naik pitam sempat terlihat beberapa kali melampiaskan kekesalannya. Upaya pengerusakan dengan cara menendang-nendang badan kendaraan bermotor merek Scoopy merah bernopol KT 6293 IL milik pelaku yang masih terparkir di depan pintu masuk Pos Satgas Keamanan tak terhindarkan.
Sketsa sempat ingin memasuki ruang introgasi, namun dihalau petugas keamanan dengan alasan pelaku sedang tidak mengenakan busana kecuali pakaian dalam.
"Di FKIP tadi sempat mau ditangkap, kuncinya dicabut tapi dia berhasil lari. Dia punya dua kunci motor ganda. Barang bukti yang didapat itu ada motornya dan plastik sampah. Helm tidak dia bawa karena ketahuan jadi tidak sempat,” imbuhnya.
“Pelaku ini sudah sering berkeliaran di sini, dan saya saat tidak mengenakan seragam keamanan, sempat berpapasan dengan pelaku. Dan saat ini masih ada dua pelaku lain yang kami cari. Bisa dilihat di daftar kami, ada sekitar tiga nomor plat kendaraan yang kami himpun diduga milik kawanan pencuri yang sering ke sini,” ungkap Hasan selaku Kepala Satgas.
Menurut petugas keamanan, kinerja para pelaku selama ini lihai mengelabuhi petugas keamanan yang hilir-mudik berpatroli di kawasan Unmul. Para pencuri helm tersebut memiliki kawanan setiap bekerja. Salah seorang dari mereka bertugas mengambil helm, dan satu yang lain bertugas melarikannya. Tak ingin larut dijebak, para petugas keamanan telah berkoordinasi untuk melakukan pengintaian di beberapa titik lokasi sering terjadinya kehilangan.
Diketahui, beberapa bulan lalu Hamzah Nasir Sekretaris Kabinet BEM KM Unmul menjadi salah satu korban. Hamzah mengaku telah kehilangan satu buah tas miliknya yang berisi laptop, surat-surat berharga seperti SIM dan lainnya saat ia tinggal hendak berwudhu di masjid Al-Fatihah.
"Ketika saya balik tas saya sudah tidak ada, saya cari ke depan sudah tidak ada. Ini jaket saya sudah terhambur di parkiran, saya bingung ke mana. juga ada uang BEM KM di tas laptop saya sekitar lima juta habis pencairan dana dari Rektor juga raib. Tidak tahu mungkin diincar? Lapor polisi ya gak ada hasil, cuma dikasih surat keterangan hilang aja,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Student Center.
Hingga berita ini turun, pelaku telah dibawa menuju Kapolresta Samarinda Ulu untuk diproses lebih lanjut. Pelaku diangkut bersama barang bukti berupa satu buah motor dan didampingi beberapa petugas keamanan Unmul. (myg/els)