Sumber Gambar: Dok. Pribadi
SKETSA – Pada Mei lalu, Unmul menggelar perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan terbuka untuk semua fakultas. Ajang ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaring mahasiswa yang unggul dalam hal pemahaman dan membaca Al-Qur’an. Sebelumnya, mahasiswa harus melewati seleksi terlebih dahulu pada tingkat fakultas. Kemudian, peserta yang lolos akan didaftarkan fakultas terkait ke Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul.
Encik Akhmad Syaifudin, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyebutkan jika MTQ diikuti oleh seluruh fakultas dengan 9 tangkai lomba yang diselenggarakan Unmul, dari total 15 tangkai lomba secara nasional. Adapun pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada 24-25 Mei dan pemenang diumumkan pada 31 Mei. Ia turut menyampaikan tujuan agenda tersebut.
“Tujuan dari kegiatan MTQ ini salah satunya ialah untuk men-support akreditasi institusi, pemeringkatan kemahasiswaan dan indikator kinerja utama yang mana semuanya berpangkal diprestasi mahasiswa” ujar Encik selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni pada Selasa (25/5).
Aditya selaku Ketua Panitia Pelaksana MTQ kali ini mengatakan bahwa para pemenang, yakni juara 1, 2 dan 3 sendiri akan mendapatkan reward berupa pembebasan UKT oleh Rektor Unmul. Penilaian lomba sendiri dilakukan berdasarkan passing grade dari tiap-tiap lomba.
“Selain itu ada instruksi dari Pak Rektor, untuk yang juara 1 reward-nya akan dibebaskan UKT selama 3 semester walau perlu disiapkan lagi administrasinya karena lintas bidang. Untuk yang juara 2 akan dibebaskan UKT selama 2 semester dan juara 3 dapat pembebasan UKT selama 1 semester. Karena hadiahnya luar biasa, maka penilaiannya juga harus luar biasa,” ucapnya, Selasa (25/5) lalu.
Dengan adanya hal tersebut, tentu saja mahasiswa menjadi lebih bersemangat dalam kompetisi ini. Salah satunya Muhammad Ramadhan dari Farmasi 2020 yang merupakan peserta sekaligus peraih juara 2 MTQ bidang Fahmiil Qur’an. Meski mengaku kesulitan saat hanya diberikan waktu sehari untuk menghafal materi sebanyak 278 halaman, ini tak melunturkan motivasinya untuk menambah pengalaman dan pengetahuan.
“Motivasi ikut karena saya ingin belajar tentang Agama Islam juga ingin menambah wawasan lebih tentang agama saya sendiri, yaitu Agama Islam” kata Muhammad pada Sketsa, Senin (7/6).
Senada dengan Muhammad, Arif Fadillah, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan 2017 yang meraih juara 1 pada bidang Tartiil Qur’an juga mengikuti kegiatan ini karena hobi membaca Al-Qur’an dengan irama.
“Tahun kemarin nggak ikut, tapi sempat didaftarin dari pihak kampus. Cuma tidak ada pemberitahuan ke sayanya. Jadi kesempatan kali ini harus ikut dan senang aja gitu baca Qur’an pake irama-irama gitu,” jawab Arif, Selasa (8/6).
Ia juga sempat mengalami kendala selama perlombaan. Seperti jaringan internet yang kurang memadai karena sedang berada di kampung halaman. Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil yang baik.
“Alhamdulillah,bersyukur banget bisa dapat juara 1. Lombanya sangat bermanfaat karena potensi mahasiswa dapat tersalurkan. Selain itu membangkitkan semangat mahasiswa untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an. Harapan saya, mudah-mudahan lombanya terus berlanjut dan sosailisasinya lebih diluaskan. Saya pikir, banyak mahasiswa yang mau mengikuti perlombaan ini tapi sosialisasinya kurang,” pungkasnya. (bey/len)