Sumber Gambar: Istimewa
SKETSA - Isu kesehatan mental sudah seharusnya menjadi perhatian dalam lingkungan akademik. Bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Unmul ke-59 pada 27 September lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unmul sempat membawa 5 catatan evaluasi bagi kampus hijau tersebut. Salah satunya menuntut kampus agar membentuk layanan konseling kesehatan mental bagi civitas academica di tingkat universitas.
Diwawancarai oleh Sketsa pada Selasa (12/10), Ikzan Nopardi selaku Presiden BEM FISIP menerangkan bahwa tuntutan tersebut merupakan hal yang penting. Ini mengingat tingginya angka bunuh diri di masa pandemi Covid-19.
“Tentu hadirnya layanan kesehatan mental atau layanan konseling untuk civitas academica tujuannya adalah mengakomodir keluhan-keluhan mahasiswa yang mengalami stres akademik dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ia juga mengeluhkan keberadaan Layanan Psikologi Unmul (LPU) yang tidak berjalan secara maksimal. Bahkan, banyak mahasiswa yang tidak mengetahui keberadaan layanan dari Program Studi Psikologi tersebut.
“Kalau teman-teman ingin tahu, coba kita lakukan jejak pendapat. Apakah seluruh mahasiswa Unmul mengetahui Layanan Psikologi Unmul ini? Saya yakin dan percaya, mereka tidak tahu karena kurangnya publikasi dan juga perhatian khusus dari pihak universitas,” ungkap Ikzan.
Menyambut pelaksanaan kuliah tatap muka, dirinya menyebut jika kehadiran layanan kesehatan mental harus segera direalisasikan. Ia berharap agar birokrat memiliki iktikad baik dan mempertimbangkannya menjadi prioritas di tahun ini.
Kami sempat menghubungi pihak LPU, Rina Rifayanti untuk meminta konfirmasi perihal realisasi layanan tersebut pada Senin (11/10). Melalui WhatsApp, ia mengatakan jika akan mengonfirmasinya terlebih dahulu dengan Kaprodi Psikologi Unmul. Namun, hingga kini kami belum mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Tanggapan Rektorat
Encik Akhmad Syaifudin selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni turut menyampaikan tanggapannya. Ia menyebut bahwa Tim Bimbingan Konseling telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari rektor pada 2020 silam. Tetapi belum sempat ditindak lanjuti karena hadirnya pandemi.
“Pada 12 Oktober 2021 kemarin, kami sudah melakukan pertemuan dengan semua anggota tim (dosen psikologi, kedokteran, farmasi, FKM dan dosen agama). Insyaallah, kami akan segera melengkapi tim ini sampai menghantar untuk memberikan layanan. Namun, tentu butuh waktu karena sedang berproses,” ucapnya.
Dijelaskan oleh Encik, saat ini ia sedang mengidentifikasi ruang yang sesuai untuk pelayanan beserta fasilitas yang mungkin diberikan. “Intinya, kami berupaya untuk mewujudkannya. Melihat pentingnya layanan konseling di lingkungan kampus, pihak Unmul akan segera memproses pengadaan layanan tersebut.”
“Ini mendorong saya berupaya untuk melegalkan (layanan) di tingkat Unmul. Artinya, tim (dapat) bekerja dengan aman dan mahasiswa dapat terlayani,” pungkasnya. (cal/ems/ans/len)