Pancaroba Tiba, Jaga Kesehatan Agar Tetap Prima
Memasuki musim pancaroba, mengakibatkan perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Sehingga tak jarang berdampak pada kekebalan sistem imun tubuh. (Sumber ilustrasi: vitabumin.wordpress)
SKETSA – Tak terasa sudah jelang akhir Februari. Berbagai kondisi cuaca memasuki tahun 2017 telah dilewati. Perubahan cuaca cukup ekstrem pun tak jarang terjadi. Kondisi cuaca panas, lalu berubah hujan deras seketika mewarnai aktivitas sehari-hari. Hal ini yang biasa dikenal sebagai musim pancaroba.
Musim pancaroba merupakan peralihan antara musim hujan dan musim kemarau pun sebaliknya, biasanya pada bulan Maret-April dan Oktober-Desember. Kini bumi bergejolak, siklus musiman kadang tak sesuai. Musim pancaroba ditandai dengan kondisi cuaca tak menentu, udara terasa panas, hujan datang tiba-tiba dalam waktu singkat, serta arah angin yang tidak teratur.
Seperti sudah menjadi langganan, banyak yang terserang penyakit ketika pancaroba tiba. Cuaca lembab dan hangat akibat hujan yang datang bergantian, menuntut tubuh untuk menyesuaikan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyakit) berkurang. Kondisi ini pun digemari virus dan bakteri untuk lebih berkembang biak. Maka tak heran, banyak yang jatuh sakit di musim ini, ketimbang di musim lain yang cenderung stabil temperaturnya. Adapun, penyakit yang dapat menyebar pesat di musim ini, mulai dari demam, flu, batuk, diare, hingga demam berdarah.
Bicara soal pancaroba dan dampaknya yang dialami semua orang, khususnya bagi mahasiswa rantau atau pun yang jauh dari rumah. Mahasiswa macam ini dituntut mandiri, juga mesti pandai jaga diri. Dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Bekti Vidyaharjo dan Bella Sapriliani berikan sedikit tipsnya. Bekti misalnya, di tengah padatnya kuliah menyempatkan untuk berolahraga.
“Seperti jalan pagi, juga konsumsi vitamin c untuk kekebalan tubuh,” ucap pria asal Tenggarong ini.
Bila tubuhnya merasa tak sehat di kala kuliah, Bekti mengatakan tetap berpikir positif. “Soalnya dengan think positive, tanpa sadar kita sudah memberikan sugesti ke tubuh kita supaya cepat sembuh,” tambah mahasiswa Biologi 2015 ini.
Di sisi lain Bella gadis asal Bontang ini, mengatakan jangan terlalu sering mengonsumsi junk food, lantaran murah dan cepat. Menurutnya, selain kurangnya nutrisi yang didapat juga tak baik untuk kesehatan, terlebih bagi mahasiswa yang memiliki padatnya aktivitas. Setidaknya, mengonsumsi buah-buahan agar ada asupan nutrisi yang masuk.
“Enggak usah mahal, pisang sudah cukup,” ucap mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris 2013 ini.
Bicara soal penyakit langganan di musim pancaroba, menurut Bella tentu bukan hanya jaga kesehatan, jaga kebersihan juga patut diperhatikan. Misal dengan menumpuk pakaian kotor, namun tak kunjung dicuci. Hal ini bisa menimbulkan bakteri dan kuman berkembang biak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Departemen Microbiology & Immunology Universitas New York menunjukkan bahwa kuman dan bakteri yang menempel pada pakaian dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Selain itu, Sketsa juga menghimpun beberapa tips menjaga kesehatan, agar kamu, khususnya anak rantau dan jauh dari rumah, tak mudah terserang penyakit di musim pancaroba ini. Mencegah lebih baik kan?
Pertama, jangan sampai dehidrasi. Dehidrasi, ialah kehilangan cairan tubuh pun cairan yang masuk dalam tubuh tak sebanding. Akibatnya, jika dibiarkan dapat berdampak buruk pada performa kamu. Mulai dari sakit kepala, pusing, letih, lesu, bibir kering dan pecah, tak fokus, hingga mudahnya berhalusinasi. Sehari, semestinya kamu meminum air dua liter atau setara delapan gelas air. Jangan tunggu haus, baru minum ya!
Kedua, batasi minum konsumsi kafein. Sebagian orang tak tahu atau cuek jika mereka terlalu banyak mengonsumsi kafein. Selain kopi, kafein juga terkandung dalam minuman cola, softdrink, cokelat, minuman berenergi, dan beralkohol. Nah ini juga berkaitan dengan dehidrasi ya, ketika kamu dehidrasi, tidak dianjurkan untuk meminum minuman yang mengandung kafein.
Menurut, Franz H. Messerli, MD, seorang profesor kedokteran klinis di Columbia University di New York City, kafein merupakan diuretik ringan. Sifat ini membuat kamu, untuk merasa harus buang air kecil. Otomatis, semakin sering buang air kecil, semakin kehilangan cairan tubuh serta semakin sedikit nutrisi yang dapat diserap tubuh.
Ketiga, tidur dan istirahat yang cukup. Tugasmu menumpuk, lantas kamu mengabaikan peringatan tubuhmu yang sudah mulai lelah? Usahakan atur waktu mengerjakan tugas dan luangkan waktu untuk rehat sejenak. Kualitas tidur yang baik minimal 6 jam dan kurangi tidur larut malam atau bahkan hingga pagi menjelang. Selain itu, kualitas tidur yang baik dapat membantu mendorong regenerasi sel-sel tubuh dan jaringan, serta mempengaruhi stamina dan kesiapan tubuh dalam melakukan aktivitas esok hari.
Nah, itu sedikit tips dari Sketsa, bukan hanya saat musim pancaroba loh, karena sakit tak mengenal tempat juga waktu yang tepat. Asal jaga kesehatan dengan tepat, dan terhindar dari sakit, semoga bermanfaat! (asr/jdj)