Lifestyle

Muda, Kreatif, dan Ramah Lingkungan: Tips & Trik Eco-lifestyle ala Mahasiswa

Berikut tips sederhana untuk mahasiswa memulai pola hidup ramah lingkungan

Sumber Gambar: Canva AI

SKETSA – Mahasiswa pastinya sudah tidak asing dengan 5 peran yang diampunya, yaitu agent of change, guardian of value, iron stock, moral force, dan social control. Sebagai kaum terpelajar, mahasiswa tidak hanya fokus pada kegiatan akademik di kampus, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kamu dapat memulai sesuatu dari hal paling kecil dahulu, artinya diperlukan kesadaran untuk meyakinkan diri dalam mempersiapkan individu menjalankan setiap kegiatan yang ada. 

Kesadaran lingkungan akan hadir ketika mahasiswa memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan dan turut serta dalam upaya pelestarian alam.  Kemudian bersamaan dengan ilmu yang diperoleh, mahasiswa dapat mengembangkan solusi kreatif untuk masalah-masalah di lingkungan sekitarnya. Salah satunya dengan menerapkan eco-lifestyle.

Eco-lifestyle merupakan gaya hidup yang mengutamakan pengurangan dampak negatif pada lingkungan melalui keputusan dan tindakan sehari-hari. Gaya hidup ini tidak hanya memiliki dampak positif pada lingkungan saja, tetapi juga dapat menghemat pengeluaran sehari-hari. Tentunya dengan alasan demikian, eco-lifestyle dapat menjadi opsi gaya hidup yang dapat diadopsi mahasiswa. 

Walaupun masih terdapat hambatan dalam menemukan produk yang ramah lingkungan, kamu dapat memulai gaya hidup tersebut dengan rutin membawa totebag sendiri ketika sedang berbelanja atau membawa botol minuman sendiri ketika sedang nongkrong.

Sebagai seorang mahasiswa, mengadopsi eco-lifestyle merupakan salah satu langkah untuk membuat perubahan yang lebih baik di dalam masyarakat. Berjalan dengan kesadaran dan pengetahuan akan isu-isu lingkungan, mahasiswa dapat dengan mudah untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru yang kemudian mampu menciptakan tren, sehingga eco-lifestyle dapat diadopsi oleh khalayak. 

Demi menyukseskan penyebaran eco-lifestyle, kamu bisa mulai dari diri kamu sendiri! Kira-kira apa saja yang bisa kamu lakukan, ya? Berikut tips dan trik dari Sketsa untuk kamu agen perubahan!

Melakukan penghijauan pada lingkungan sekitar.
Penghijauan adalah upaya penanaman pohon atau tumbuhan lainnya. Penghijauan dapat memberi dampak positif pada lingkungan dan kesehatan kita. Penghijauan sangat pantas untuk diterapkan karena dapat memberi manfaat seperti menyerap karbon, menyerap air hujan, mencegah erosi tanah, mengurangi polusi udara, peningkatan kualitas udara, melindungi satwa, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Mahasiswa dapat melakukan penghijauan dengan menanam pohon dan tumbuhan di sekitar kampus. Selain dengan menanam pohon dan tumbuhan, penghijauan dapat dilakukan dengan hal lain, seperti membersihkan lingkungan sekitar kampus serta membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian untuk melakukan penghijauan bisa di sekitar kampus agar lingkungan kampus terasa nyaman. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan kampus agar tetap seimbang. 

Memakai barang yang ramah lingkungan.
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya menggunakan barang yang ramah lingkungan karena untuk menerapkan hidup yang berkelanjutan. Dengan memilih menggunakan barang yang ramah lingkungan, kita dapat memberikan contoh yang baik dan juga bisa membuat masa depan yang lebih baik. 

Contoh kecil dalam menggunakan barang yang ramah lingkungan adalah mengenakan tas belanja kain, sebagai pengganti plastik. Dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, kita dapat mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lingkungan. 

Kita dapat menggunakan tas belanja kemanapun seperti belanja kebutuhan pokok dan belanja ke kantin. Tas belanja kain juga membantu mengurangi kebutuhan akan produksi kantong plastik baru, yang memerlukan sumber daya bahan bakar fosil dalam proses pembuatannya.

Menggunakan tumbler saat berpergian.
Tumbler merupakan wadah berbahan stainless yang dapat diisi ulang dan digunakan berulang kali. Menggunakan tumbler saat bepergian memiliki beberapa manfaat seperti lebih hemat dan tidak mengeluarkan lebih banyak biaya pribadi, sebab kita tidak perlu membeli minuman seperti kopi ataupun minuman botol plastik dan kaleng setiap kali merasa haus.

Selain itu, tumbler membantu mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan merusak ekosistem. Mahasiswa dapat menggunakan tumbler untuk mengurangi sampah plastik. Dengan membawa tumbler pribadi, kita bisa ikut serta dalam menyelamatkan bumi. Menggunakan tumbler pribadi juga dapat menjaga kesehatan dan konsentrasi dalam belajar.

Hidup minimalis dengan berjalan kaki.
Dengan berjalan kaki ke kampus, mahasiswa dapat mengurangi pengeluaran biaya pribadi dan hidup lebih minimalis. Selain itu berjalan kaki ke kampus juga dapat berdampak positif pada lingkungan, karena bisa menjaga kualitas udara di sekitar kampus. 

Berjalan kaki juga bisa untuk membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi risiko penyakit. Cara ini juga bisa untuk mengurangi stress pada mahasiswa karena tugas kuliah. Kemudian jika mengenakan kendaraan untuk ke kampus, akan membuat jalanan lebih macet dan jadi terlambat untuk berangkat ke kampus. Jadi berjalan kaki juga bisa untuk menghindari kemacetan dalam berkendara. 

Memaksimalkan barang yang dimiliki.
Sebelum membeli barang yang baru, kenakanlah dulu barang yang sudah ada. Jika barang tersebut sudah tidak layak pakai, barulah membeli barang baru. Memaksimalkan barang yang sudah ada juga membuat diri sendiri sadar akan manfaatnya dan bisa mengurangi tindakan impulsif. 

Contoh kecilnya adalah baju yang selalu dibeli padahal masih mempunyai baju lama yang layak pakai. Semakin banyak baju yang dibeli, akan semakin banyak limbah yang dihasilkan. Dengan memaksimalkan barang yang dipunya bisa mengurangi sampah limbah. Jika kamu mempunyai baju yang jarang dipakai, alangkah baiknya baju tersebut divariasikan dengan gaya baru agar baju tersebut terlihat seperti baju yang baru. Jika mengenakan baju yang sama dengan variasi yang berbeda ke kampus, akan terlihat keren dan terlihat baru. 

Nah, itu tadi tips dan trik untuk kamu yang ingin memulai eco-lifestyle! Jangan ragu untuk membuat sebuah perubahan, terutama ketika dampaknya baik untuk lingkungan, masyarakat, bahkan isi dompet kamu! (lap/lla/mar)




Kolom Komentar

Share this article