Lifestyle

Mengawali Tahun dengan Declutering Ala Marie Kondo

Bereskan rumah dengan seni berberes ala Marie Kondo.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Restu

SKETSA - Penghujung tahun merupakan waktu yang tepat untuk berlibur dan bersantai. Rehat sejenak untuk rutinitas yang padat. Pada dasarnya, tiap orang memiliki cara rehatnya masing-masing. Penyembuhan diri dengan beragam cara, tak melulu berlibur ke tempat rekreasi.

Ada yang memanfaatkan waktu dengan berjualan makanan kekinian, ada yang menghabiskan waktu di rumah menonton film dan membaca buku best seller, hingga bersih-bersih rumah agar ruangan terlihat makin lega. Ada juga yang lebih memilih rebahan dan bermalas-malasan.

Setelah puas berlibur dan menikmati waktu bersantai, kini saatnya memulai hari di tahun yang baru dengan berbagai kegiatan positif. Hitung-hitung sebagai suntikan semangat untuk setahun ke depan. Salah satunya, dengan berberes ala Marie Kondo yang layak kamu terapkan agar pikiranmu tak kalut.

Marie Kondo sudah dikenal lewat KonMari Method-nya sejak 2015. Ia merupakan organizing consultant dan author. Lewat Netflix karyanya dapat kamu pelajari dengan jelas: Tidying Up With Marie Kondo.

Buku yang berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing juga sudah sangat terkenal. Lalu, apa yang sebenarnya menarik?

Dalam teknik declutering yang dikenalkan oleh Marie Kondo, ia memulai memisahkan baju dan barang-barangnya agar kebersihan rumah dapat tetap terjaga dan membawa penghuninya pada kebahagiaan dan ketenangan.

Kondo percaya, bahwa semakin rapi hunian kita maka akan semakin baik. Ia menata lemari pakaian, ruang keluarga, bahkan sampai dapur. Menarik bukan? Lantas, seperti apa KonMari Method mengajarkan kita berberes, khusunya lemari pakaian?

Pertama, kita dipersilakan untuk memahami dengan baik apa tujuan kita berbenah? Apakah kita bisa baik-baik saja dalam kondisi ruangan yang berantakan dan sesak? Setelah itu terjawab, yang kedua ialah menyortir pakaian.

Pakaian mana yang akan dibuang, disimpan untuk disalurkan ke orang yang membutuhkan, dan pakaian mana yang sekiranya masih memberi kabahagiaan atau spark joy. Kondo juga menyarankan kita untuk berterima kasih terhadap pakaian yang akan kita buang.

Langkah ketiga, melipat dengan baik dan terorganisir. Berikutnya, yang sebaiknya dilakukan adalah menggunakan wadah untuk pakaian yang sudah dilipat.

Dalam teknik ini, pakaian yang masih layak, namun jarang sekali kita gunakan sebaiknya kita sumbangkan pada orang yang lebih membutuhkan. Teknik ini juga mengajarkan kita cara bersyukur dan tidak menimbun barang. Kita disarankan hanya menyimpan barang yang masih membawa kebahagiaan saat kita lihat dan pakai.

Nah, bagaimana? Siapkah kamu mengucapkan selamat tinggal untuk barang-barang yang selama ini sebenarnya kurang perlu? Kamu dapat mempelajari lebih lanjut tekniknya di berbagai video yang ada di YouTube, buku, maupun artikel. Selamat mencoba! (rst/wil)



Kolom Komentar

Share this article