Hari Besar

Penyu Punah dan Ketidakpedulian Manusia

Penyu terancam punah karena perbuatan manusia sendiri.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: bobo.grid.id

SKETSA - Sadar akan jumlah penyu yang semakin berkurang, dunia memperingatinya melalui Hari Penyu Internasional setiap 23 Mei. Dilansir dari laman nationalgeographic.grid.id, enam dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia sudah masuk kategori punah. Padahal, hewan ini termasuk spesial. Karena keberadaannya sudah ada sejak zaman dinosaurus dan masih dapat kita temukan hingga saat ini.

Ada dua faktor yang menjadi penyebab punahnya penyu, yaitu faktor alam dan kerusakan akibat ulah manusia. Contoh penyebab dari alam yaitu perubahan iklim yang membuat es di kutub mencair, sehingga permukaan air naik dan membuat tinggi daratan yang turun. Selain itu naiknya suhu dapat menyebabkan ketimpangan keseimbangan antara penyu jantan dan betina. Dalam hal ini, jumlah betina akan meningkat.

Sementara penyebab dari manusia ialah perburuan organ penyu, seperti cangkang untuk dijadikan suvenir, telurnya untuk di konsumsi. Namun selain itu, gaya hidup manusia juga dapat mengantarkan penyu ke gerbang kepunahan. Satu contoh yang padahal kita sendiri sadari ialah laut atau pantai yang tercemar akibat sampah dari manusia. Hal ini dapat menyebabkan penyu tak memiliki tempat untuk bertelur, karena sampah sudah mendominasi tempatnya. Selain itu, sampah plastik dapat menyebabkan disfungsi organ bahkan kematian jika sampai masuk ke dalam tubuhnya.

Mengutip dari mongabay.co.id, spesies penyu di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempi). Sementara itu, satu dari tujuh spesial tersebut terindikasi berada di lautan Indonesia, yaitu penyu kemp’s ridley (Lepidochelys kempi).

Mengapa penyu perlu dijaga dan dilestarikan? Menurut profauna.net, penyu dapat menjaga keseimbangan ekosistem laut. Karena jika ekosistem seimbang, maka akan menciptakan hewan laut (ikan) yang baik pula untuk dikonsumsi. Jenis penyu belimbing (Dermochelys coriacea) menjadi puncak dari rantai makanan, jika spesies ini punah, maka akan merusak dari rantai makanan hewan berikutnya.

Sebagai generasi muda, harus ada yang kita lakukan untuk mempertahankan keberadaan penyu hingga generasi anak cucu kita. Salah satunya dengan mulai peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena ketidakpedulian kita dapat membunuh makhluk hidup lainnya. Mari cintai lingkungan, mari kita jaga kelestarian alam! (mer/adl)



Kolom Komentar

Share this article