Hari Besar

Nikmati Harbolnas Dengan Bijak Berbelanja

Hari Belanja Online Nasional, 12 Desember 2019.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Freepik.com

SKETSA - Di penghujung tahun 2019 ini, masyarakat tidak hanya diramaikan dengan berbagai isu hangat serta hari libur. Kini, setiap 12 Desember, di Indonesia dirayakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) untuk mendorong dan mengedukasi masyarakat mengenai kemudahan berbelanja daring. 

Perayaan ini mirip dengan perayaan Black Friday yang dilaksanakan pada Jumat setelah Thanksgiving Day. Black Friday sendiri identik dengan mulainya musim belanja Natal. Selama perayaan hari belanja Black Friday, berbagai toko buka lebih lama dan berlomba-lomba untuk menawarkan diskon yang besar atau cuci gudang untuk menarik pembeli.

Indonesia kemudian memulainya pada 12 Desember 2012. Dengan tajuk promo 12.12.12, perayaan ajakan untuk berbelanja online ini dipelopori oleh berbagai e-commerce dan didukung oleh media-media besar lainnya. 

Jatuh pada hari ini, berbagai e-commerce menarik para pelanggan mulai dari gratis ongkir, diskon besar-besaran, hingga gratis item atau bonus item yang jumlahnya terbatas, kian buat masyarakat semakin 'tertantang' untuk berbelanja.

Namun tentu saja, hal ini membawa dampak yang cukup besar dan negatif, yakni munculnya konsumerisme. Tidak menutup kemungkinan, perayaan yang pada awalnya bermaksud menjadi edukasi akan berubah menjadi bumerang bagi kehidupan masyarakat. 

Salah satunya adalah membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Dengan adanya berbagai promo, tindakan ini tak akan dirasa merugikan bagi pelakunya, sebab timbul sebuah mindset untuk memanfaatkan sesuatu yang menguntungkan. Lantas, apakah ini adalah tindakan yang bijak? Tentu saja tidak.

Kemudian, dengan adanya kemudahan bertransaksi, masyarakat akan semakin terdorong untuk melakukan belanja online berlebihan. Padahal, tingkat cyber crime dalam online shopping sangat tinggi dan semakin mudah untuk mengakses berbagai data dari situs-situs e-commerce

Dilansir dari tirto.id, segala jenis transaksi yang dilakukan lewat ponsel pintar memperbesar risiko pencurian informasi pribadi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Era digital sekaligus kehadiran digital banking nyatanya tak hanya memudahkan nasabah dalam bertransaksi, tetapi sekaligus memberi peluang bagi tindak kejahatan.

Setelah mengetahui fakta di atas, tentunya masyarakat perlu terbuka dan lebih berhati-hati ketika berbelanja online, terutama pada perayaan Harbolnas ini. Sebelum memulai 'perburuan', ada baiknya kita memberikan batasan kepada diri sendiri terhadap barang yang akan kita beli. Perhatikan dan pastikan hanya membeli dari penjual yang trustworthy

Kemudian, periksa kembali jalur pembayaran dan pengiriman. Apabila menggunakan e-card atau kartu debit virtual, maka pastikan bahwa aplikasi tersebut memiliki 3D-Secure yang memiliki kode unik yang hanya berlaku kurang lebih 3-5 menit. Kode unik ini sama halnya dengan password, jadi hindari untuk memberitahukannya kepada orang lain. 

Berbelanja adalah hal yang menyenangkan. Karena itu, mari mengedukasi diri sendiri dan bijak dalam berbelanja online. Selamat bijak berbelanja! (len/hdt/wil)



Kolom Komentar

Share this article