Hari Besar

Memperingati Hari Ayah, Sang Pahlawan Kehidupan Keluarga

Diperingati setiap 12 November, ini merupakan momen yang paling tepat untuk mengungkapkan rasa sayang dan hormat kita kepada ayah.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Freepik

SKETSA – Ayah merupakan pria yang pertama kali kita kenal saat terlahir ke dunia. Ia merupakan sosok penting dalam memberikan kekuatan dan dorongan pada keluarganya. Menjadi seorang ayah tidaklah mudah, di mana ia memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap keluarga.

Sebagian orang tidak begitu mengenal Hari Ayah dibandingkan Hari Ibu. Diperingati setiap 12 November, ini merupakan momen yang paling tepat untuk mengungkapkan rasa sayang dan hormat kita kepada ayah. Mengutip dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hari Ayah Nasional dideklarasikan pertama kali di Solo pada tahun 2016.

Penetapan tersebut lahir atas prakarsa Paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Awalnya, di tahun 2014 lalu mereka mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo sebagai bentuk peringatan Hari Ibu. Setelah acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta.

"Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi."

Pertanyaan tersebut menggugah hati untuk mencari tahu kapan Indonesia merayakan Hari Ayah. Melalui berbagai hal, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai peringatan Hari Ayah Nasional.

Figur Ayah bagi Civitas Academica

Menurut Aldi Pratama, ayah merupakan sosok yang harus menjadi figur dan contoh bagi anak-anaknya. Mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, seperti apapun perilakunya. Karena itulah, ayah harus menjadi contoh yang baik agar perilaku baik juga dapat diikuti oleh anak-anaknya sebagai nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa Pendidikan Biologi 2018 ini bertempat tinggal asli di Loa Kulu. Namun, perkuliahan membuatnya jauh dari orang tuanya. Aldi menuturkan, sang ayah merupakan sosok yang sangat peka terhadap apa yang dirasakan anaknya sampai pada hal-hal kecil sekalipun.

‘’Seperti, waktu aku sariawan atau mulai gak enak badan itu Bapakku tahu banget,’’ ujar Aldi kepada Sketsa, Kamis (12/11). 

Sayangnya, ia mengaku bahwa dirinya tak begitu dekat dengan ayahnya. Karena ayahnya pendiam, Aldi menjadi jarang berbicara dengannya. Meski tak dekat dengan ayahnya , ia mengatakan bahwa dirinya belajar arti dari sabar dan rendah hati darinya.

Selain Aldi, Deva Yunita memiliki kisah lain dengan sosok ayah. Mahasiswa asal Long Peso, Bulungan ini menuturkan bahwa ayahnya adalah sosok pahlawan yang luar biasa. Pribadi yang kuat, sabar, dan orang tua yang baik merupakan cerminan sang ayah bagi Deva.

Merantau jauh untuk menimba ilmu di kota orang, Deva kerap kali merasa amat berat. Di mana ia tak bisa pulang setiap tahun karena berbagai hal. Ia mengaku sangat merindukan kebersamaan antara mereka.

‘’Kangen kebersamaannya, omelannya kayak kalau sama-sama itu pasti curhat satu sama lain,’’ imbuhnya sambil mengenang momen tersebut.

Hal yang paling dikenang olehnya adalah ketika dirinya mendapat ucapan ulang tahun dari ayahnya. ‘’Itu jarang banget sih untuk aku. Apalagi posisi sekarang yang lagi jauh. Dan setahun sekali dia ucapin selamat ulang tahun itu luar biasa sekali buat aku,’’ kenangnya.

Jika diberi kesempatan untuk mengatakan sesuatu kepada ayah, Aldi dan Deva memiki ucapan yang berbeda.

‘’Mau bilang thanks for everything and sorry for anything, gitu,’’ kata Aldi.

‘’Kalo aku ya, mau ucapin selamat Hari Ayah. Happy father days untuk orang yang luar biasa di dunia. Saranghae,’’ tutup Deva. (yen/len)



Kolom Komentar

Share this article