Memaknai Hari Pahlawan di Tengah Pandemi
Memaknai Hari Pahlawan di Tengah Pandemi.
Sumber Gambar : Pikiran Rakyat
SKETSA – Dalam sejarah bangsa Indonesia, kata pahlawan identik dengan deretan nama para pejuang kemerdekaan Indonesia. Dengan gagah berani, bergerak melawan para penjajah hingga kemerdekaan dapat diraih meski penuh darah dan taruhan nyawa.
Tak sedikit berbagai peristiwa perlawanan terhadap penjajah yang terekam sebagai sejarah. Salah satunya peperangan dalam melawan pasukan Belanda pada 10 November 1945 di Surabaya. Ini disebut sebagai perang pertama setelah proklamasi kemerdekaan diserukan. Juga sebagai pertempuran hebat dalam sejarah revolusi Indonesia di Kota Surabaya yang mengorbankan begitu banyak nyawa para pejuang.
Melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno, 10 November 1945 kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan bagi bangsa Indonesia.
Setiap tahun, masyarakat Indonesia tak pernah luput merayakannya. Sejatinya, peringatan Hari Pahlawan adalah bentuk penghormatan dan mengenang perjuangan atas peperangan tersebut. Tak hanya sebagai seremonial belaka, semangat para pejuang terdahulu tentu harus direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Masih di tengah pandemi Covid-19, perayaan Hari Pahlawan kali ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain kegiatan yang didominasi oleh sistem daring, protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat ketika kegiatan secara luring tetap digelar.
Mengusung tema "Pahlawanku Sepanjang Masa", ini didedikasikan kepada perjuangan para pahlawan yang dapat dimaknai secara terus menerus sepanjang masa. Dalam pelaksanaannya, diharapkan dapat berlangsung dengan khidmat dan tidak mengurangi esensi dari makna yang terkandung dalam peringatan bersejarah ini.
Pada Pedoman Pelaksanaan Hari Pahlawan yang diterbitkan oleh Kementrian Sosial (Kemsos) Indonesia, momentum ini diharapkan dapat memberikan energi tambahan untuk bersatu. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta saling membantu sesama sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.
Apalagi sebagai generasi muda, tentu besar harapan dapat menggaungkan semangat kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang dapat berpengaruh bagi kemajuan bangsa.
Saat ini, makna kepahlawanan semakin meluas. Tak hanya terbatas pada pejuang kemerdekaan. Lebih luas, pahlawan dimaknai sebagai sosok pembawa perubahan dan berkontribusi aktif dalam pengembangan negara dari berbagai bidang. Baik itu ekonomi, politik, kesehatan, sosial, hingga budaya.
Siapapun berpeluang menjadi sosok pahlawan masa kini. Terutama sebagai pemuda, dengan semangat yang berapi-api harus saling berlomba dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan menjadi sosok pahlawan yang sesungguhnya. (khn/len)