Hari Besar

Listrik & Kurangnya Pemanfaatan Energi Terbarukan di Indonesia.

Peringatan Hari Listrik Nasional, 27 Oktober 2019.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: detik.com

SKETSA - Hari ini, 27 Oktober 2019 merupakan Hari Listrik Nasional. Hal ini dapat dijadikan momentum agar Indonesia beralih dari energi yang tidak ramah lingkungan ke energi terbarukan yang ramah akan lingkungan. Mengingat bahwa listrik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, di mana sebagian besar aspek kehidupan bergantung pada listrik. 

Pernahkah kita berpikir bahwa suatu saat nanti kita akan kehabisan energi pembangkit listrik? Hal ini mungkin saja terjadi. Berdasarkan Laporan Statistik Energi 2018 yang dikeluarkan International Energy Agency, dari total 24.973 TWh kebutuhan listrik dunia, sebanyak 9.594 TWh di antaranya disumbangkan oleh batu bara. Jika suatu saat batu bara sudah tidak ada lagi, maka kemungkinan kita tidak bisa menikmati listrik seperti sekarang ini.

Selain merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara merupakan salah satu penyumbang polusi udara yang menyebabkan pencemaran udara. Karena itu, kita harus berkomitmen untuk perlahan-lahan beralih kepada energi yang dapat diperbaharui, agar tidak lagi bergantung kepada energi-energi yang tidak ramah lingkungan. Salah satu cara untuk berperan aktif mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan listrik seperlunya. 

Sebenarnya, banyak energi alternatif yang belum dimaksimalkan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembangkit listrik di Indonesia. Contonya saja pemanfaatan geothermal atau panas bumi sebagai pembangkit listrik, mengingat Indonesia memiliki potensi panas bumi yang melimpah. Keuntungan tenaga panas bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75% pembangkit listrik berbahan bakar fosil. 

Sayangnya, walaupun di Indonesia memiliki cadangan panas bumi hingga 40% dari cadangan panas bumi dunia, sumber energi terbarukan yang telah terbukti bersih ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. (hdt/len)



Kolom Komentar

Share this article