Hari Besar

Hari Ayah, Berikut Ungkapan Hati Mereka

Ilustrasi Ayah bersama anak-anaknya. (Sumber ilustrasi: tribunnews.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Tahukah kalian jika 12 November lalu merupakan hari yang istimewa? Tentu saja, selain sosok Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, Indonesia juga menetapkan tanggal tersebut sebagai peringatan Hari Ayah. Tak jauh berbeda dengan Hari Ibu, Hari Ayah juga diperuntukkan untuk seluruh ayah yang ada di nusantara. Sebuah bentuk pernghargaan akan kehadiran seorang Ayah yang sama berjasanya dengan sosok Ibu.

Lantas, bagaimana ungkapan-ungkapan dari seorang Ayah di hari spesialnya ini? Kali ini awak Sketsa berkesempatan untuk berbincang khusus dengan beberapa civitas akademika, yang juga merupakan seorang ayah yang hebat. Ialah Hendra Kusdianto, salah safu petugas keamanan Universitas Mulawarman.

Hendra yang baru tujuh bulan menjadi bagian keamanan Unmul ini mengaku memiliki cara tersendiri dalam memposisikan dirinya sebagai seorang ayah. “Saya selalu menyempatkan diri untuk bermain bersama anak ketika sedang shift pagi,” ujarnya ketika diwawancara (12/11) lalu.

Lebih lanjut, Hendra juga menambahkan bahwa ia selalu mengikuti perkembangan sang buah hati melalui istrinya. “Saya selalu pantau, juga bertanya kepada istri, sudah sejauh mana perkembangan anak. Karena usia anak saya masuk dalam usia pertumbuhan (empat tahun), jadi saya juga berusaha untuk mengajarkan hal-hal basic seperti agama,” tambahnya.

Hendra juga sempat menuturkan kalau sang anak kerap mencari-cari dirinya jika sudah seharian bekerja. “Tentu saja anak bertanya-tanya. Bingung kenapa ayahnya kerja terus,” imbuh ayah satu anak ini.

Menyikapi hal tersebut, Hendra dengan sabar memberikan pengertian kepada anak, bahwa yang dilakukannya merupakan bagian dari pekerjaan. Pun serupa jika Hendra sedang tidak ada shift, ia selalu berusaha meluangkan waktu bersama sang anak.

“Kalau tidak masuk (bekerja), saya mencoba untuk bermain dengan anak. Sederhana saja, seperti main sepeda bersama,” tutupnya.

Lain Hendra Kusdianto, lain pula Adietya Arie Hetami. Adit sapaan akrabnya adalah seorang Dosen sekaligus Ketua Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol). Jika Hendra memiliki seorang putri, maka Adit punya satu orang putra dan satu orang putri.

Pria kelahiran tahun 1981 ini berujar bahwa jabatan yang saat ini ia emban sebisa mungkin tidak menjadi sebuah halangan untuknya dalam memposisikan dirinya sebagai seorang ayah. “Sebagai seorang akademisi kan juga ada jadwalnya, jadi tidak terlalu menyita waktu,” paparnya.

Ketua Prodi Administrasi Bisnis ini juga menambahkan bahwa sebelum dan sesudah bekerja ia selalu menyempatkan diri untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya bersekolah. “Kalau weekend kan mereka libur, saya juga tentunya libur, jadinya saya manfaatkan di situ.”

Ketika ditanya seputar pendekatan yang dilakukannya sebagai seorang ayah, Pak Adit mengaku lebih suka dengan pendekatan umur. “Karena anak saya yang pertama sudah menginjak remaja (SMP), jadinya lebih memberikan contoh. Pun sama halnya dengan si bungsu, saya mencoba memberikan contoh pula, sembari mengingatkan,” tambahnya.

Menutup perbincangan kala itu, Pak Adit memberikan jawaban mengenai arti seorang anak. “Menurut saya, mereka adalah penerus generasi, selain itu juga mereka adalah orang yang akan selalu mendoakan kita (orang tua),” tutupnya. (ycp/sut/els)



Kolom Komentar

Share this article