Public Health Expo, Sadarkan Masyarakat Arti Kesehatan
Kegiatan Public Health Expo oleh GenBI.
Sumber: Dok. Panitia
SKETSA – Satu persatu peserta dengan dresscode merah mulai memadati Stadion Sempaja untuk mengikuti Public Health Expo (PHE), Minggu (1/12) lalu. Acara yang pertama kalinya digelar ini terbentuk atas inisiasi dari Divisi Kesehatan Masyarakat Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Unmul dalam rangka perayaan Hari AIDS Sedunia yang jatuh di tanggal yang sama.
Rangkaian acara dimulai dengan jalan sehat yang dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Erham Yusuf. Ia turut mengapresiasi panitia yang berhasil menggelar acara sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan masyarakat Samarinda.
Ditemui Sketsa, Rio H. Sitinjak selaku ketua panitia membeberkan latar belakang terbentuknya PHE. Ia mengatakan, acara ini bertujuan sebagai bentuk awareness kepada seluruh masyarakat untuk sadar akan kesehatan. Tidak hanya itu, kampanye juga dilakukan dengan membawa spanduk dengan slogan ‘Saya Sehat, Saya Berani’ saat jalan sehat berlangsung. Selain itu, dukungan kepada penyintas AIDS juga diberikan dalam bentuk pemberian tanda tangan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas.
“Iya, tanda tangan dan cap tangan. Itu sebagai bentuk dukungan kita kepada teman-teman penyintas bahwa mereka juga manusia biasa seperti kita,” ungkap mahasiswa prodi Akuntansi ini.
Terlepas dari itu, antusias peserta juga terlihat dari ludesnya tiket doorprize dan melebihi ekspektasi target keberhasilan. Hiburan yang ditampilkan juga bermacam-macam, mulai dari penampilan akustik, dance cover, hingga mini games.
Komunitas yang peduli dengan lingkungan turut hadir memeriahkan dan menarik perhatian. Sebut saja komunitas pencinta reptil, musang, hingga komunitas pencinta alam yang memamerkan produk kantong sampah dari baju bekas tanpa harus dijahit.
Meski jumlah peserta dalam kegiatan kali ini terbilang banyak, Rio mengaku tidak ada hambatan yang berarti karena persiapan telah dilakukan sejak satu bulan sebelumnya.
“Harapannya, teman-teman komunitas dan teman-teman organisasi di luar sana bisa sadar bahwa isu ini perlu diberikan sosialisasi agar lebih aware dengan isu dan permasalahan sosial yang ada,” tutupnya. (bip/ann/len)