Event

Bersih Indonesia 2019, GenBI Kaltim Ajak Masyarakar Peduli Kebersihan Sungai

Bersih Indonesia 2019, persembahan GenBI untuk lingkungan yang lebih baik.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Istimewa

SKETSA - Generasi Baru Indonesia (GenBI) Kaltim sukses menyelenggarakan Bersih Indonesia pada Sabtu (2/11) dengan menggandeng Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM). Rangkaian kegiatan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, perwakilan komunitas yang ada di Samarinda, hingga warga sekitar.

Kegiatan berlangsung di Pangkalan Pungut GMSS SKM dan dimulai sejak pukul 6 pagi hingga 11 siang. Para peserta melakukan pemungutan sampah di sepanjang Jalan Tarmidi hingga Jalan Muso Salim secara berkelompok dan mengumpulkannya pada satu plastik besar.

Selain itu, terdapat pula talkshow dengan pembicara Putri Muslimah Lingkungan 2018, Musdalifah. Adapun materi yang disampaikan seputar gerakan 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Bersih Indonesia 2019 dimeriahkan juga dengan berbagai lomba, di antaranya lomba pungut sampah dengan perahu, fotografi, dan selfie.

Disediakan pula stand untuk cek kesehatan gratis yang bekerja sama dengan Poltekkes Samarinda. Warga juga diajak untuk memungut sampah plastik di sekitaran sungai, kemudia sampah tersebut bisa ditukarkan dengan goodie bag berisi sembako dan botol air minum.

Tagline yang diusung pada agenda Bersih Indonesia 2019 ini adalah "Bungas Sungaiku, Bungas Indonesiaku". Karena memang fokus pelaksanaannya di Sungai Karang Mumus, dengan tema "Kado Bungas Untuk Indonesia", Bungas sendiri merupakan kependekan dari Bergerak untuk Lingkungan Bebas Sampah.

Dwi Putri Barokah selaku ketua panitia tak menyangka acara ini akan berlangsung meriah dan peserta mampu melebihi target yang ditetapkan.

“Program ini sebenarnya tidak hanya dari GenBI Kaltim, tapi dari Bank Indonesia dan berlangsung setiap tahun. Kami ingin dengan acara ini, masyarakat untuk jangka panjangnya sadar akan sampah. Kita hari ini bukan menghabiskan sampah, tapi budaya atau kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” tutur Dwi.

Misman, Ketua Komunitas GMSS SKM berharap kegiatan ini mampu terus berlanjut agar kesadaran masyarakat sadar dengan kelestarian air.

“Sungai Karang Mumus bukan parit atau pembuangan akhir, sampah itu bukan penyebab banjir Samarinda, tapi kesadaran masyarakat. Harapan saya GenBI mampu membuat jadwal rutin kegiatan yang menjaga kualitas dan kuantitas air seperti ini,” ucap Misman.

Senada dengan Misman, Rachmawati, masyarakat yang turut serta menyambut baik kegiatan bersih lingkungan ini.

“Acara ini bagus, ini jadi refleksi juga buat kita dan masyarakat bahwa sampah itu akan selalu ada. Bagaimana cara memberantasnya dengan inovasi kita untuk menguranginya. Saya berharap GenBI ke depan mampu membuat kegiatan lain atau serupa seperti ini yang bersifat berkelanjutan,” pungkas Rachmawati. (syl/hdt/aul/wil)



Kolom Komentar

Share this article