Cerpen

Terbang ke Luar negeri

Perkuliahan semester ganjil salah satu Universitas di Jakarta telah berakhir, UAS pun juga baru usai beberapa jam yang lalu.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Jimmy Sugiarto

Perkuliahan semester ganjil salah satu Universitas di Jakarta telah berakhir, UAS pun juga baru usai beberapa jam yang lalu. Aku dan beberapa kawan mahasiswa akhirnya bisa bernapas lega meskipun nilai belum satupun keluar di situs penilaian kampus. Akupun segera pulang dari kampus dan Adnan sempat menyapa dan berbicara sebentar dengannya.

Bray, lu btw liburan ini mau ke mana? Ada rencana mau ke luar kota?”, ujar Adnan.

“Hm, belum tau sih mau ke mana, tapi pengin ke luar kota naik pesawat sih”, sahutku.

“Wah, gayanya mau naik pesawat, naik pesawat aja kamu jarang banget,” timpalnya.

“Kalau aku sarankan, coba terbang ke luar negeri kayak Singapura, Kuala Lumpur, atau ke Amsterdam bisa tuh, kamu pernah umrah beberapa tahun yang lalu, kan?” tambah Adnan.

“Luar negeri...boleh juga. Saran yang bagus," jawabku sembari memikirkan.

Aku bergegas pulang dan pamit ke Adnan yang juga bergegas hendak pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, aku memikirkan saran yang diberi Adnan. Saran penerbangan ke luar negeri.

“Hm, luar negeri, sepertinya itu menarik bagiku. Apalagi aku baru kedua kalinya ke luar negeri setelah umrah beberapa tahun yang lalu...” aku yang berpikir sambil bicara di dalam hati.

“Singapura, boleh juga... lagi pula juga dekat dengan Jakarta, " gumamku.

“Apa lagi saldo di ATM juga banyak dan paspor juga masih berlaku, bisa nih. Daripada terbengkalai," aku masih terus bergumam.

Sontak aku ambil gawai untuk melihat penerbangan ke Singapura dan berniat mencari hotel yang terjangkau dalam waktu dekat di Traveloka. Beberapa menit kemudian, aku mendapatkannya lalu melakukan pembayaran.

“Akhirnya, aku dapat juga penerbangan dan hotel yang terjangka," ujarku yang penuh semangat.

Aku harus bersiap-siap malam ini, penerbangan besok siang jam 12 naik SQ957 sudah menanti.

Segera menyiapkan barang untuk berlibur ke Singapura dan bergegas tidur. Pukul 5 pagi, aku pesan taksi online dan pergi meninggalkan apartemen untuk beberapa hari.

“Akhirnya! Aku mau berlibur dulu...” kataku sembari pamitan kepada apartemen yang kutempati dan pada jiwaku yang meraung penat atas rutinitas.

“Tujuannya ke Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta ya mas?” ujar sopir.

“Betul! Kalau bisa cepat sampai ya!” sahutku penuh semangat.

Aku tidak pernah menyangka bisa semangat begini, terlebih ini pertama kalinya aku keluar negeri sendirian. Walaupun ini sebenarnya kali kedua ke luar negeri, tapi bersama orang tua. Aku harus bisa mencoba bagaimana rasanya liburan sendirian ke luar negeri.

Akhirnya, beberapa menit perjalanan. Aku sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta, tepatnya di keberangkatan terminal 3 Ultimate yang masih fresh terminalnya. Aku langsung keluar dari taksi dan masuk ke dalam terminal.

“Wahhh! Keren juga ini terminal 3 nya....”

“Mas, bayar dulu mas....” sahut sopir menyadarkanku dari kekaguman.

“Ah iya, maaf," sahutku. 

“Oke, terima kasih banyak mas. Awas nyasar di terminal ini,” balasan sopir sambil tersenyum ramah.

Kemudian aku langsung check in di Counter Singapore Airlines. Aku langsung menyerahkan KTP, paspor, tiket online yang aku pesan kemarin dan langsung pilih seat 43A ke petugasnya, seat yang dekat dengan jendela. Karena itu adalah tempat favorit.

“Ini ya tiketnya mas, silakan langsung ke gate 18 ya,” ujar petugas.

“Terima kasih mbak," balasku dengan sumringah.

“Duh, jauuh pula gate 18 ini, tapi tak apalah. Demi liburan, semangaat!” seruku.

"Masih jam 6 rupanya. Pesawatku pukul 12:15."

5 jam kemudian, pesawatku telah datang dan ternyata yang datang adalah Airbus A350-900. Betapa canggihnya Airbus yang satu ini. Akupun memfavoritkan pesawat ini karena teknologi dan badan pesawatnya yang keren. Beberapa menit kemudian sudah ada panggilan kepada penumpang SQ957 untuk masuk ke dalam pesawat.

“Asik, akhirnya dipanggil juga setelah sekian lama menunggu!” ujarku dengan riang gembira.

“Akhirnya, sekian lama aku gk naik pesawat, aku naik pesawat lagi yang canggih," ujarku sembari merekam masuk pesawat dengan smartphone”.

Aku tak henti-hentinya bergumam karena liburan di depan mata.

Welcome on board,” sapaan dari pramugari yang penuh senyuman.

May i know where my seat, the ticket showed my seat is 43 A,” balasku dengan nada medok sambil menunjukkan tiket ke pramugarinya.

Your seat in the right aisle. Your seat 3 seats before toilet,” ujar pramugari sambil menunjukkan arah kursinya.

Okay, thank you...” sahutku.

You’re welcome and have a nice flight with Singapore Airlines,” balas dari pramugari tersebut.

Akhirnya, aku menemukan 43A. Dekat dengan jendela dan juga pemandangan wing viewnya juga dapat. Sebelum terbang, aku sempatkan membaca majalah, melihat kartu petunjuk keselamatannya dan IFE nya yang lebih lengkap dengan filmnya yang keren-keren. Dan pesawatku mulai berangkat beberapa meit kemudian, dan aku menikmati penerbangan selama 1 jam 50 menit di udara hingga aku tiba di Bandara Changi, Singapura.

Finally, Singapore... yuhuuu...” sahutku yang penuh antusias.

“Aku telepon si Adnan dulu, sembari tunjukkin Singapura ke dia!”

“Nan, makasih ya saranmu. Aku hari ini lagi di Singapura, baru aja sampai!” teriakku senang.

“Hah? Singapura? Bolehlah. Siap-siap, sama-sama” balas Adnan.

“Eh, sebelum kau balik jangan lupa oleh-olehnya ya, hehe,” tambah Adnan.

“Oleh-oleh? Aman, nanti aku beli. Tapi gak banyak” balasku.

“Cakep, have fun yo...” ujar Adnan.

“Oke...” sahutku sembari menutup vidcall.

Akupun siap memulai liburan di Negara Singa, terima kasih Adnan. Saran terbaik untuk liburanku kali ini!

Ditulis oleh Andi Muhammad Rifky, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP 2017



Kolom Komentar

Share this article