Branding

MU-EPT, Solusi Mudahkan Kelulusan

Kegiatan Mulawarman University English Proficiency Test (MU-EPT).

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber foto: Istimewa

SKETSA - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang tergabung dalam English Student Association (ESA), menggandeng Unit Pelaksana Tugas (UPT) Balai Bahasa Unmul untuk melaksanakan kegiatan Mulawarman University English Proficiency Test (MU-EPT). Bertempat di Gedung Pusat Penelitian Hutan Tropis (Pusrehut) pada 23 hingga 24 Maret.

Fitri Luthfianti selaku ketua panitia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan. Namun, pada tahun ini berganti nama, yang sebelumnya ESA TOEFL. Pelaksanaan hari pertama, berlangsung penyampaian materi yang terbagi atas tiga sesi, yaitu grammar, listening, dan reading. Dipandu oleh Runai Maharani Aulia Rahman selaku moderator.

Sesi grammar disampaikan oleh Aridah, kiatnya adalah pahami dulu dari paling sedikit 15 aspek dari grammar. Kemudian dalam mengerjakan pahami pola kalimatnya. Setelah materi selesai, peserta diberi beberapa soal latihan grammar. Sisi pertama selesai, peserta diajak untuk penyegaran dengan ice breaking, rasa ceria mulai tergurat di wajah para peserta. Mereka siap menerima materi selanjutnya.

Sesi listening disampaikan oleh Puji Astuti Amalia. Dalam listening, ada tiga tipe soal dalam tes, yatiu short conversation, yang terdiri dari dua orang, lalu respond and question ini mencari tanggapan dari lawan bicara. Kemudian long conversation, biasanya terdiri dari dua orang, namun yang membedakan adalah percakapanya bisa menjadi satu paragraf.

Sesi terakhir adalah reading yang dibawakan oleh Phil Maria T. Ping, dalam mengerjakan soal reading ada beberapa cara yang bisa mengefisien waktu. Misalnya, baca terlebih dahulu soalnya sebelum teksnya, agar lebih mudah mencari jawaban, berhati-hati dengan kalimat yang diulang karena bisa sebagai pengecoh.

"Kegiatan ini bisa menjadi wadah agar mahasiswa tahu mengenai MU-EPT ini apa. Sama seperti yang dikatakan salah satu speaker yakni masih minimnya sosialisasi, kegiatan ini jadi bersamaan dengan sosialisasi,” ucap Fitri.

Dia juga menambahkan, pelaksanaan MU-EPT sendiri berangkat dari banyaknya mahasiswa Unmul yang tidak lulus tes TOEFL, yang jadi salah satu syarat kelulusan. Kemudian dibuat satu terobosan dengan membuat tes dengan menurunkan tingkat kesulitannya. Tes ini mulai diwajibkan pada angkatan 2016, untuk angkatan setelahnya bisa memilih TOEFL atau MU-EPT.

“Untuk kegiatan di hari kedua, yaitu tes mengenai MU-EPT, dilaksanakan di Balai Bahasa di kampus Fakultas Ilmu Budaya, Jalan Pulau Flores," terangnya. (bip/rst/mer/wil)



Kolom Komentar

Share this article