Wisuda Gelombang I 2025 Sukses Terselenggara, Wisudawan: Ini Ungkapan Kami untuk Unmul
Wisuda Unmul meriah, tapi keluhan soal panas mencuat
- 14 Apr 2025
- Komentar
- 85 Kali

Sumber Gambar: Yasyfi/Sketsa
SKETSA - Pada Sabtu (12/4) di suasana pagi yang cerah, GOR 27 September Unmul kembali dipenuhi baju dan topi toga, batik, jas, serta berbagai pakaian formal lain yang sangat mencolok sejauh mata bisa memandang. Sorot lensa kamera bertebaran di halaman parkir menawarkan jasanya, haru tangis kebahagiaan orangtua kepada anaknya, begitu pula suami kepada istrinya yang sudah sah menyandang gelar dibelakang namanya.
Hal tersebut merupakan sebuah pertanda Unmul kembali menuntaskan kewajibannya sebagai institusi pendidikan, yaitu meluluskan para mahasiswanya.
Pada pukul 8 pagi, sebanyak 1.534 wisudawan memasuki GOR 27 untuk melaksanakan pemindahan tali toga yang akan menandakan awal dari kelulusan mereka setelah lama berjuang.
Banyak kesan pesan yang tersampaikan, baik dari awal hingga berakhirnya prosesi kegiatan. Diselingi juga beberapa penampilan paduan suara dan tari sebagai penghilang rasa bosan yang tentu ditutup oleh penampilan Rektor Unmul, Abdunnur beserta para tamu undangan pada akhir sesi acara.
Semua kesan pesan yang disampaikan terangkum jelas di dalam beberapa sambutan, yang dimulai dari perwakilan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unmul, dilanjutkan Rektor Unmul, dan diakhiri perwakilan mahasiswa yang diwakilkan oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.
Terlepas dari kemewahan dan kesenangan yang berusaha ditampilkan di depan panggung, terdapat beberapa kendala di belakang panggung yang cukup dirasakan oleh para wisudawan.
Ketika para pejabat dan tamu undangan mendapatkan “penanganan spesial” mulai dari tempat duduk sampai pendingin udara, di sisi lain ada wisudawan hingga orangtua wisudawan yang hanya menggunakan kotak makan sebagai “penyejuk udaranya”, dikarenakan tidak semua area terjangkau oleh penyejuk udara.
Hal ini tentu menjadi ironi dikarenakan banyak wisudawan beserta orangtuanya yang sudah bersolek segagah dan secantik mungkin agar bisa berfoto kemudian, harus luntur riasannya hanya karena basah keringat yang seharusnya bisa diatasi.
Pernyataan ini didukung oleh beberapa peserta wisudawan yang telah diwawancarai, salah satunya Silvia Andriana, wisudawan FISIP yang telah menempuh pendidikannya sejak 2017 dengan predikat sangat memuaskan. Silvia juga mengatakan bahwa selama berkuliah di Unmul tidak mengalami kendala yang cukup besar.
“Menyenangkan, baik, terus juga so far enak aja sih,” ujarnya saat ditanyai langsung di lokasi wisuda.
dia juga mengatakan selama prosesi wisuda semua berjalan lancar, tetapi ada satu yang menjadi masalah.
“Prosesinya cukup baik sih, cuma sedikit panas ya tempatnya. penuh dari atas sampai bawah, rundown sesuai sih jamnya.”
Hal yang sama disampaikan oleh Lailani, wisudawan Magister FEB. Dia menempuh pendidikan S1 di Yogyakarta dan melanjutkan studi magisternya di Unmul. Selama berkuliah di Unmul, banyak susah senang yang didapatkannya.
“Senangnya sih ketemu teman baru ya, orang-orang baru dari kantor lain. Susahnya mungkin ketemu dosen sih ya, dosen kan agak susah dicarinya.”
Ia turut berharap kepada Unmul Muda agar terus giat belajar dan jangan patah semangat.
“Untuk Unmul muda semoga sukses terus, pokoknya giat terus, jangan patah semangat.”
Lailani juga memberikan saran kepada sivitas akademika untuk mempermudah urusan administrasi, terkhususnya mengenai pin wisuda karena tidak semua wisudawan merupakan generasi muda.
“Mungkin saran aja, kami agak kesulitan kemarin mengenai pin wisuda, agak ribetnya di sana, agak lamanya di sana. Mungkin bisa dipercepat dan jangan dipersulit.”
“Maksudnya ada mahasiswa yang masih muda, mungkin ada bapak-bapak umurnya lebih tua 50-an, nah itu ‘kan gak bisa kemana mana mungkin bisa dipermudah aja, jangan dilempar kemana mana,” tuturnya dalam wawancara singkat.
Vincent Surianto, salah satu wisudawan lulusan terbaik mewakili jenjang strata 1 dari FT mengatakan merasa senang bisa menjadi peserta wisudawan pada gelombang ini, mengingat gelombang ini memiliki peserta dari kalangan pejabat, yaitu Gubernur dan ketua DPRD Kaltim.
“Jadi kurang lebih acaranya seru banget, dari pagi sampai siang. kurleb berjalan lancar dan kami bersyukur juga bisa diwisuda bareng Gubernur dan bersama Ketua DPRD Kaltim.”
Ia juga menerangkan, selama berkuliah di Unmul terasa menyenangkan dikarenakan adanya rasa saling tolong menolong antar teman satu angkatan, dan alasan ini pula yang membuatnya tetap semangat dalam menjalankan kuliah.
“Kesannya seru banget ya, apalagi kita bersama teman satu angkatan, solid. Khususnya kalo anak anak teknik itukan yang utama solidaritas dan kita punya jargon “Industry Unity” namanya. Jadi walau ada kesulitan dalam belajar atau mengikuti kelas, yang pasti teman teman selalu menyemangati, selalu support, tolong menolong. Itu yang membuat aku, terkhusus semangat dalam menjalankan kuliah.”
Terakhir, dia menyampaikan terima kasih kepada dosen dan seluruh sivitas akademika yang telah membersamai. Tidak lupa dia memberikan semangat kepada mahasiswa lain yang belum selesai menempuh gelar sarjananya dan juga kepada wisudawan yang baru lulus berharap agar ilmu dan pengetahuannya bermanfaat untuk khalayak banyak.
“Pertama, pasti kami mau ucap terima kasih kepada bapak/ibu dosen, terkhusus seluruh sivitas akademika yang telah membersamai kami, juga kepada teman-teman semua tetap semangat, yang belum lulus cepat diselesaikan studinya.”
“Untuk teman-teman yang diwisuda hari ini, semoga bermanfaat ilmu dan pengetahuannya, bisa berguna bagi bangsa dan negara.” (aim/mar/ner)