Berita Kampus

UTBK-SNBT 2023: Lebih dari 10 Ribu Camaba Laksanakan Ujian di Unmul

Pelaksanaan UTBK-SNBT 2023 di Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Sangga/Sketsa

SKETSA — Tahun 2023, pihak penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang sebelumnya adalah Lembaga Penyelenggara Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) kini berubah menjadi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3). Tak hanya itu, mekanisme soal ujian pun rupanya berbeda, yaitu menggunakan soal pilihan ganda dan tes kemampuan skolastik yang tidak membatasi pilihan IPA dan IPS seperti sebelumnya.

Ditemui pada Jumat (12/5) lalu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Afra Tustini Ekawati menyebut tak kurang dari 10.529 peserta mengikuti pelaksanaan UTBK-SNBT di Unmul. Peserta tersebut kemudian terbagi dalam tiga belas sesi dan 34 ruangan dalam jangka waktu selama sepekan. Diketahui, peserta yang berminat untuk melanjutkan studi ke Unmul berjumlah sekitar 18.000 orang.

“Kalau dilihat dari data, mahasiswa yang berminat masuk ke Unmul untuk pilihan pertama, ya, sekitar 9.358, sementara untuk pilihan kedua itu ada sekitar 9.244. Jadi, semua itu ada sekitar 18.000-an. Jadi mereka itu sebagian besar juga tesnya bukan hanya di Unmul, tetapi juga di luar Unmul,” papar Afra kepada Sketsa.

Selama masa persiapan, pihaknya tak hanya berkutat pada persoalan infrastruktur seperti komputer dan operator. Untuk memaksimalkan gelaran UTBK-SNBT di tahun ini, berbagai kegiatan sosialisasi guna memberikan informasi pada masing-masing sekolah melalui Dinas Pendidikan pun tak ketinggalan dilakukan.

“Di awal kita sudah melakukan sosialisasi dan promosi di masing-masing sekolah melalui Dinas Pendidikan di wilayah-wilayah yang ada di tingkat II. Dan juga kita melakukan sosialisasi itu sendiri melalui Zoom Meetings ketika di lingkungan universitas dan juga daerah-daerah yang mungkin tidak terjangkau.”

Awak Sketsa pun tak ketinggalan untuk mewawancarai sejumlah peserta UTBK. Fahmi, peserta asal Sangatta Utara yang melaksanakan ujian di Fakultas Kedokteran mengaku merasakan ketegangan sebelum ujian dimulai. 

“Awal-awal masuk ruangan sih, ya, tegang-tegang, sih. Belum pernah nyoba (ujian) kayak gini, (ini yang) pertama kali,” aku Fahmi kepada Sketsa pada Selasa (9/5) lalu.

Sementara itu, pengalaman berbeda diungkapkan oleh Averil yang mengikuti UTBK di FMIPA. Ia mengaku tidak mengalami kendala teknis apapun selama tes berlangsung. Nilainya, panitia pelaksana yang bertugas telah memberikan petunjuk yang informatif dan jelas. Meskipun demikian, Averil turut memberi catatan mengenai tidak kondusifnya suara di luar ruangan.

“Ke depannya, mungkin bisa diperhatikan peserta sesi dua yang berada di luar ruangan. Karena tadi cukup ribut dan agak mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan,” tutur Averil. (sya/lav/ord/ali/dre)



Kolom Komentar

Share this article