Berita Kampus

Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, UTBK Unmul 2021 Usai Terlaksana

Pelaksanaan UTBK Unmul 2021.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Kaltim Kece

SKETSA – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah rampung terselesaikan Selasa (4/5) lalu. Dengan total 74 pusat UTBK dan 51 pusat UTBK tuna netra yang tersebar di seluruh negeri, Unmul menjadi salah satu pusat pelaksanaan UTBK di Samarinda, Kalimantan Timur.

Terdiri dari gelombang pertama dan kedua, pelaksanaan kali ini merupakan tahun kedua yang diadakan di tengah pandemi setelah 2020 lalu. Kendati demikian, keadaan tersebut tidak menurunkan antusiasme para peserta UTBK-SBMPTN 2021. Tak terkecuali bagi peserta yang melaksanakan tes masuk perguruan tinggi tersebut di Unmul. Adapun sekitar 8 ribu hingga 9 ribu peserta mengikuti UTBK di Unmul. 

Dihubungi Sketsa pada Selasa (4/5), Mustofa Agung selaku Wakil Rektor Bidang Akademik memaparkan bahwa sebanyak 93 persen dari seluruh peserta yang terdaftar mengikuti UTBK di Unmul telah hadir.

"Sisanya tidak ikut atau ada yang hasil tes swab-nya positif. Kalau tes swab-nya positif, maka tidak diperbolehkan masuk," terangnya. 

Terkait pelaksanaan prosedur protokol kesehatan selama UTBK berlangsung, ia menjelaskan bahwa surat hasil tes swab harus dibawa oleh peserta dan akan dicek oleh panitia sebelum masuk ke Unmul. 

Jika hasil yang tertera di surat tersebut negatif, maka peserta akan diizinkan masuk dan mengikuti UTBK. Physical distancing atau jaga jarak juga diterapkan oleh pihak Unmul, salah satunya penempatan tempat duduk peserta yang berjarak aman.

Selain itu, sterilisasi ruangan juga dilakukan, yakni sebelum dan sesudah ruangan tersebut digunakan agar tetap higienis serta mencegah rantai penularan Covid-19. Hand sanitizer dan tempat cuci tangan juga tersedia dan merupakan bagian dari prosedur prokes yang dilakukan oleh pihak Unmul.

Tidak hanya Unmul, peserta UTBK juga diwajibkan untuk menggunakan masker medis. Adapun penggunaan face shield tidak diharuskan bagi peserta, namun digunakan oleh penjaga UTBK yang sudah berumur. Mustofa menyebutkan, peserta tak harus melakukan tes swab antigen di Klinik Unmul.

“Ada beberapa tempat yang boleh selain Klinik Unmul asal instansi pemerintah, rumah sakit pemerintah dan rumah sakit besar seperti Pertamina. Karena satgas mengkhawatirkan adanya pemalsuan hasil tes. Tapi memang, dari 9.000-an peserta ada sekitar 7.000-an yang mengambil tes swab di Klinik Unmul."

"Mungkin yang menjadi alasan karena harga pengambilan tes swab di Unmul lebih murah, yakni hanya Rp135 ribu dan untuk pengaju KIP hanya Rp50 ribu saja. Selain itu, mereka beranggapan jika melakukan tes swab di Unmul maka sudah pasti hasil tesnya akan diterima,” lanjutnya.

Mengenai pelaksanaan teknis seperti gedung untuk melakukan ujian, ia mengatakan bahwa UTBK hanya dilaksanakan di sepuluh lokasi yang memiliki komputer saja. Lokasi tersebut berada di gedung Rektorat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Kehutanan (Fahutan), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Tekni (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Lab. Informatika Puskom.

Alhamdulillah lancar-lancar saja. Cuma memang karena Unmul termasuk dari 13 universitas di Samarinda yang satgas Covid-nya mengharuskan persyaratan tes swab, maka pada gelombang pertama ada sekitar 39 peserta yang tidak boleh mengikuti ujian karena tidak lolos hasil tes. Dari segi teknis tidak ada kendala, paling hanya mati listrik sekali dan diperbaiki dari satu jam sebelum tes dimulai,” sebutnya.

Mustofa berharap, para calon mahasiswa ini dapat menunggu dengan sabar. Sebab setelah pengumuman UTBK, masih ada tes masuk secara mandiri. 

"Kuota Unmul hanya 3.000-an saja dan tidak semuanya bisa diterima. Maka kalau mereka ingin masuk Unmul, berusaha melalui tes mandiri lagi,” tutupnya. (vyn/nkh/ems/rst)



Kolom Komentar

Share this article