Berita Kampus

Usai Vakum Selama Lima Tahun, Pemilihan Putra Putri Kampus Unmul Kembali Digelar

Pemilihan Putra Putri Kampus Unmul 2023

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Humas Unmul

SKETSA — Pemilihan Putra Putri Kampus (Papika) Unmul kembali dilaksanakan di tahun 2023 sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-61. Ini jadi yang pertama kali dalam lima tahun terakhir, usai vakum sejak 2018 silam. Proses penyaringan kandidat dimulai sejak Agustus dan resmi berakhir pada tahap grand final, Senin (11/9) lalu 

Fareis Althalets, Ketua Pelaksana Papika Unmul 2023 mengungkap bahwa masalah moratorium kampus dan Covid-19 menjadi alasan di balik tertundanya Papika Unmul hingga lima tahun lamanya.

“Tidak hanya karena Covid, karena dulu juga ada masalah moratorium kampus, jadi kebanyakan anggaran fokus (dialokasikan) untuk peningkatan akreditasi. Ditambah lagi setelah 2019 Covid, 2020, 2021, 2022, Covid semua. Jadi, tahun ini baru bisa diselenggarakan,” jelas Fareis kepada Sketsa, Kamis (21/9) lalu.

Fareis turut menyebut bahwa pelaksanaan Papika Unmul ini merupakan keinginan dari Rektor Unmul, Abdunnur. 

“Ini salah satu keinginan Pak Rektor juga untuk menghidupkan kembali Putra Putri Kampus sebagai role model mahasiswa yang nggak hanya memiliki prestasi akademik, tapi harus bisa ditorehkan prestasinya di kampus dan juga sebagai duta kampus,” lanjutnya.  

Akibat waktu vakum yang cukup panjang, terdapat penurunan pendaftar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diketahui, jumlah pendaftar Papika Unmul 2023 adalah sebanyak 45 orang. Setelah melewati seleksi berkas, 20 peserta yang terpilih kemudian melalui serangkaian kegiatan mulai dari pembekalan hingga melaju ke babak grand final

Bakat, IPK, photogenic, kebugaran, dan keaktifan selama pembekalan menjadi parameter penilaian dalam pemeringkatan pemenang. Pada tahap grand final dua mahasiswa asal FISIP yakni Roitsabbiq Dwi Pangga dan Regia Grandisa Karangan ditetapkan sebagai pemenang utama.

Roitsabbiq dan Regia mengemban tanggung jawab untuk menjadi representasi putra dan putri kampus yang baik serta menjadi ikon yang mampu merepresentasikan Unmul melalui kualitas diri. 

“Untuk sekarang, manfaat yang saya berikan mungkin belum terlalu nampak karena baru saja menjabat. Tapi, satu hal yang saya yakini adalah saya mampu bermanfaat dalam mempromosikan Unmul dan nilai-nilainya melalui branding secara online maupun offline,” jelas Regia ketika diwawancarai oleh Sketsa pada Selasa (19/9) lalu.

Roitsabbiq pun turut menyatakan hal serupa. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tengah menyiapkan program kerja yang sekiranya dapat membantu mewujudkan visi dan misi Unmul.

“Masing-masing dari Papika memiliki usulan proker ke depan yang nantinya akan kami rampungkan di rapat internal yang akan segera dilaksanakan,” ungkap Roitsabbiq.

Sebagai penyandang gelar juara utama, mempromosikan dan membangun kembali Papika Unmul menjadi salah satu tanggung jawab yang harus mereka pikul, sebab vakumnya kegiatan ini selama lima tahun membuatnya menjadi kurang dikenal di kalangan mahasiswa. 

Fareis Althalets selaku Ketua Pelaksana membeberkan bahwa nantinya, para Putra Putri Kampus akan memiliki sederet kegiatan. Selain branding, mereka akan melakukan sosialisasi ke mahasiswa mengenai acara yang akan diadakan oleh Rektorat, menyambut tamu, memeriahkan acara dan agenda-agenda di Unmul, serta pembuatan video guna kepentingan kerja sama dengan mitra. (myy/ner/ems/dre)



Kolom Komentar

Share this article