Berita Kampus

Unmul Bergembira dan Anomali Akreditasi A

Hari ini (13/6), Unmul resmi mendapat predikat universitas dengan akreditas A berdasarkan hasil penilaian tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).(Sumber ilustrasi: banpt.or.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Tiga bulan jelang hari jadi yang ke-55, Unmul tampaknya sudah mulai terima kado. Hari ini (13/6), Unmul resmi mendapat predikat universitas dengan akreditas A berdasarkan hasil penilaian tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Tentu, ini adalah kabar baik buat seluruh civitas, tak terkecuali mahasiswa.

Presiden BEM KM Unmul Norman Iswahyudi melalui akun LINE pribadinya ikut menyebarluaskan kabar gembira ini. Baginya, cita-cita dan harapan Unmul telah terkabul. Ijazah mahasiswa akan jadi lebih bermanfaat.

"Sudah saatnya kamu berbangga hati atas hadirnya berita baik ini. Kini ijazah kamu akan dapat lebih mudah dimanfaatkan pasca perkuliahan," tulisnya.

Kendati demikian, mahasiswa FEB itu tetap menganggap akreditasi hanya sebuah nilai. Realisasi atas perbaikan-perbaikan tetaplah menjadi kebutuhan sesungguhnya untuk Mulawarman tercinta.

Di akhir pesan status tersebut,  Norman meminta kerja sama dari seluruh elemen civitas akademika Mulawarman untuk membantu kerja BEM KM Unmul serta birokrat kampus, demi menyongsong masa depan Unmul yang lebih cerah.

Nyatanya, kabar baik tak selalu dirasa baik dan diterima dengan syukur di dada. Ahmad Said, Ketua Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himapsi) FISIP Unmul justru merasa ada yang aneh dari pencapaian Unmul ini. Baginya, Unmul belum layak mendapatkan prestasi sedemikian tinggi sebab banyak standar yang masih gagal dipenuhi.

Berkaca dari fakultas yang fasilitasnya buruk, pun demikian halnya dengan sistem pengelolaannya. Baginya, Unmul terkesan berjalan sendiri demi akreditasi. Padahal, penentuan akreditas universitas mestinya dilihat dari kualitas program studi.

"Saya kaget. Antara bangga dengan miris sebenarnya. Pertanyaannya standarisasi Unmul yang mana yang bisa memenuhi akreditasi A? Jujur ini masih jadi pertanyaan besar bagi saya pribadi. Dan kita tidak tahu keterlibatan fakultas untuk akreditasi universitas," tegasnya.

Seperti diketahui, program studi Psikologi FISIP Unmul saat ini masih berstatus akreditasi C. Faktor ini pula, kata Said, yang membuat Psikologi kian tahun kian sepi peminat. 2014 lalu maba Psikologi 120. Kemudian turun menjadi 80 pada 2015 dan 2016. Calon mahasiswa Psikologi ini mulai menakar bagaimana nasibnya saat lulus kelak.

"Kenapa Psikologi masih akreditas C karena memang belum bisa memenuhi standar-standar yang ada. Saat ini pun masih gencar meningkatkan akreditasi. Seperti produktivitas dan penambahan tenaga pengajar," imbuhnya.

Ada sejumlah perkara yang harus diperhatikan universitas untuk akreditas. Pertama, standar mahasiswa aktif dan lulusan. Lalu, fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran, dan sistem pengelolaan dan informasi.

"Contohnya aja portal Unmul kadang sangat sulit untuk di akses," tukas Said.

Mahasiswa angkatan 2014 itu berharap Unmul tak puas dengan akreditas yang kini sukses diraih sebab akreditas bukan segalanya. Agar kabar ini benar-benar menjadi kabar gembira untuk kita semua.

"Terlepas dari itu semua, selamat untuk Universitas Mulawarman telah mencapai akreditasi tertinggi," pungkasnya. (aml/wal)




Kolom Komentar

Share this article