Berita Kampus

Tak Maksimal di Dua Ajang Nasional, Unmul Mesti Petik Pelajaran

Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (MPI), La Hasan mengakui persiapan dan pembinaan MTQMN masih kurang. (Foto: Maliki William)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Perwakilan Unmul dalam Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) ke-15 di Malang, Miftahul Ihsan berhasil meraih juara harapan 1 cabang lomba Tilawatil Quran. Unmul patut berbangga karena salah satu mahasiswanya dapat membawa pulang gelar juara. Namun, prestasi tersebut belum dapat diwujudkan untuk 12 cabang lomba yang lain. Hal ini pun jadi evaluasi ke depannya untuk Unmul.

Ditemui awak Sketsa, Selasa (8/8) Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (MPI), La Hasan yang hadir dalam penutupan MTQMN mengakui persiapan dan pembinaan menjelang perlombaan masih kurang. Menurutnya, penjaringan peserta oleh fakultas harusnya jauh hari sebelum MTQMN dilaksanakan. Maka, pembinaan untuk peserta juga lebih matang.

“Setidaknya Unmul akan lebih siap, jika bimbingan dilakukan jauh sebelum lomba diadakan, walaupun bimbingan tersebut tidak setiap hari,” terangnya. Pembinaan dan pelatihan para peserta baru dilaksanakan pada awal Juli. Ini sama halnya, dengan ajang Pilmapres Nasional 2017, bahkan Unmul tak berhasil sabet juara.

(Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/tak-juara-pilmapres-apri-akan-bertolak-ke-pulau-rempah/baca )

Terpisah, Ari Wibowo Staf Sub Bagian Minat, Penalaran, Informasi Kemahasiswaan dan Alumni juga ikut mendampingi rombongan peserta. Ia menjelaskan proses persiapan lomba yang dilakukan. Mahasiswa yang lolos penjaringan dari tiap fakultas akan dimasukkan ke Training Center sesuai cabang lomba yang diikuti.

Menyadari hasil tak maksimal, juga karena pesaing lomba cukup berat. Sebab, di universitas lain memang turunkan qari dan qariah terbaiknya. Sedang Unmul, pesertanya adalah seleksi tiap fakultas.

Menurut Ari, setelah sebarkan informasi perlombaan ke tiap fakultas, lalu fakultas akan kirimkan timnya. Tim ini dinilai langsung dewan juri. Hampir semua dewan juri pun berasal dari Unmul.

“Yang jelas, para birokrat yang mendampingi terus memberikan dukungan moral kepada peserta,” tuturnya.

Ketika Sketsa mencoba konfirmasi berapa banyak dana yang telah dihabiskan untuk keperluan akomodasi dan lainnya, tak ada yang bisa menjelaskan. Malah saling lempar tangan. Namun Hasan mengatakan tak semua dana dari universitas, beberapa fakultas juga turut andil.

Diketahui 12 cabang tersebut antara lain, Tilawatil Quran, Tartil Quran, Qiraah Sab'an, Hifzhil Quran, Fahmil Quran, Syahril Quran, Khaththil Quran, Desain aplikasi komputer Alquran, serta Karya Tulis dan Debat Ilmiah Kandungan Alquran. Adapun rombongan terdiri 24 peserta, 8 pelatih, Wakil Rektor III, Wakil Dekan III FKIP beserta beberapa dosen agama Islam Unmul. (pil/jdj)




Kolom Komentar

Share this article