Berita Kampus

Serba-Serbi Virus Corona

Novel Coronavirus, virus baru yang semakin mewabah.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Antara Foto/Irwansyah Putra

SKETSA - Kewaspadaan masyarakat dunia akan penyebaran Novel Coronavirus (2019-nCoV) terus meningkat. Seperti yang telah diketahui, pada 7 Januari 2020 pihak berwenang China mengonfirmasi mengenai hadirnya virus jenis baru dengan nama sementara 2019-nCoV. Informasi terbaru menyebutkan bahwa virus ini telah menyebar ke sedikitnya 23 negara di seluruh dunia, dengan 11.953 kasus telah dikonfirmasi. Adapun jumlah korban meninggal sebanyak 361 orang.

Terdapat 132 kasus terkonfirmasi di luar negara China. Jumlah kasus terbanyak ditemukan di Thailand dengan 19 kasus, disusul Jepang dengan 17 kasus. Virus ini juga menjangkit negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Australia, hingga Finlandia. Filipina sendiri menjadi negara pertama di luar China yang mengumumkan adanya kasus pasien yang terinfeksi virus corona dan meninggal dunia.

Virus corona sendiri merupakan jenis virus baru yang penyebarannya dimulai dari Kota Wuhan, China. Virus ini masih satu rumpun dengan virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang pernah menimbulkan kepanikan global bertahun-tahun silam.

Corona menyerang sistem pernapasan manusia dan memiliki kemampuan tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal. Virus ini diduga muncul pertama kali dari Huanan Seafood Wholesale Market yang terletak di Wuhan.

Diduga proses penyebaran corona pada awalnya hanya dapat ditularkan oleh hewan ke manusia. Namun, virus ini rupanya ditularkan dari satu orang ke orang lain. Proses penyebarannya adalah melalui udara yang terhirup lewat hidung dan mulut, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. Proses ini dapat dikatakan mirip dengan penyebaran flu biasa.

Tidak hanya proses penyebarannya yang sama, virus corona juga memiliki gejala awal yang cenderung mirip dengan flu biasa, yakni batuk dan pilek. Sebagian besar penderita menganggap sepele gejala-gejala ini, lalu pergi ke rumah sakit ketika gejala klinis lain yang lebih berat muncul. Contohnya adalah sakit tenggorokan, badan lesu, dan gangguan pernafasan.

Fakta bahwa pembawa virus tetap dapat menularkan virus ini kepada orang lain meski masih berada dalam masa inkubasi dan belum menunjukkan gelaja infeksi, menjadikan virus ini dengan cepat tersebar di seluruh dunia.

Terhitung hingga 2 Februari 2020, terdapat 23 negara yang telah mengonfirmasi terinfeksi virus corona. Termasuk di dalamnya negara-negara tetangga kita, seperti Malaysia dan Singapura. Di Indonesia sendiri, belum terdapat kasus virus corona yang terkonfirmasi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengungkapkan bahwa terdapat setidaknya 13 orang yang diduga terkena virus tersebut, 11 orang di antaranya telah dikonfirmasi negatif dan 2 orang lainnya masih dalam tahap observasi dan masih menjalani serangkaian pemeriksaan.

Kementerian Kesehatan RI terus melakukan upaya pencegahan masuknya virus corona di Indonesia dengan mengaktifkan 135 thermo scanner serta membagikan masker N95, health care alert dan KIE kepada para penumpang pesawat terbang. Kemenkes RI juga telah menyiapkan tenaga kesehatan dan 100 rumah sakit rujukan.

Selain pemerintah, masyarakat umum juga diharapkan melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap virus ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan:

1. Mencuci tangan dengan sabun secara berkala

2. Gunakan masker jika batuk dan pilek

3. Hindari kontak jarak dekat dengan siapapun yang mengalami demam dan batuk

4. Hindari mengonsumsi produk hewani seperti daging dan susu yang mentah

5. Konsumsi gizi seimbang, perbanyak konsumsi sayur dan buah

6. Rajin berolahraga dan istirahat yang cukup

7. Bila mengalami batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan

Karena merupakan jenis baru, maka virus corona masih belum memiliki vaksin maupun obat. Namun, virus ini masih dapat disembuhkan melalui proses pengobatan berupa terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat pada dasarnya menjadi kunci utama untuk mencegah dan mengatasi virus corona.

Dilansir dari kompas.com, otoritas kesehatan China menyatakan setidaknya 475 pasien yang terinfeksi virus corona telah sembuh dan bisa pulang dari rumah sakit setelah menjalin masa pemulihan selama beberapa hari. Tentu saja belum ada keterangan resmi mengenai bagaimana ratusan pasien tersebut bisa sembuh. Dugaan sementara adalah self limiting disease atau sembuh dengan sendirinya.

Di lain pihak, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah mengumumkan status darurat global akibat virus corona ini.

Pemerintah Indonesia sendiri menyediakan hotline virus corona bagi masyarakat yang mengalami gejala serupa. Masyarakat dapat menghubungi layanan tersebut di nomor 021-5210422 atau 081212123119.

Untuk mengetahui grafik penyebaran virus corona, dapat dipantau melalui link di bawah ini:

https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6

Selalu jaga kondisi tubuh dan tetap konsisten pada gaya hidup yang sehat. (wuu/len)



Kolom Komentar

Share this article