Sepakat Maju Pemira, Rizaldo-Miftah Selami Diri Satu Sama Lain
Setelah membahas cerita menarik dari kedekatan paslon 1 yakni Hariyani-Jusman, tak lengkap rasanya jika belum mengenal sosok paslon selanjutnya dari nomor urut dua, Rizaldo-Miftah. (Sumber foto: instagram.com/kitamulawarman)
- 27 Nov 2017
- Komentar
- 1737 Kali

SKETSA- Setelah membahas cerita menarik dari kedekatan paslon 1 yakni Hariyani-Jusman, tak lengkap rasanya jika belum mengenal sosok paslon selanjutnya dari nomor urut dua, Rizaldo-Miftah.
“Dulu sama-sama di divisi acara kepanitiaan PAMB 2016, sekaligus jadi opsi untuk dijadikan korlap,” cerita Rizaldo ketika ditemui awak Sketsa pada Kamis (23/11) lalu.
Pertemuan keduanya tidak berhenti sampai di situ, mereka bahkan menjadi lebih dekat ketika menjabat sebagai Ketua BEM di fakultas masing-masing. Selain itu, pertemuan terus berlanjut karena keduanya tergabung dalam lingkar yang sama, baik itu di konsolidasi atau pertemuan non formal.
Melalui intensitas pertemuan tersebut, Rizaldo menilai ada sisi yang berbeda dari Miftah yang tidak ada pada dirinya. Hal ini menumbuhkan keyakinan Rizaldo untuk bersanding dengan Miftah pada gelaran Pemira tahun ini.
Usai keduanya sepakat untuk bersanding dan maju mencalonkan diri sebagai Capres dan Cawapres, hal pertama yang mereka lakukan ialah saling bertukar pikiran dan membeberkan hal-hal yang bersifat pribadi, seperti apa yang disukai dan tidak disukai.
“Kita cerita dari pukul 11 malam hingga pukul 4 dini hari. Di hari kedua kita langsung menggarap visi misi dan program unggulan,” tuturnya.
Ditemui secara terpisah, Miftah membuka sedikit sisi kepribadian rekannya tersebut. Ia berbagi soal hal yang disukai dan tidak disukai Rizaldo.
"Hal yang disukai Rizaldo itu ice cream, dan kalau soal makanan, yang pasti ada bumbu pecelnya dengan tambahan lauk hati ayam,” ungkapnya.
“Dia juga sangat suka sama kucing,” tambahnya.
Sedang untuk hal yang tidak disukai, Rizaldo merupakan tipe orang yang tidak suka melucu secara berlebihan atau biasa disebut alay.
Menurutnya hal itu tidak terlihat keren. “Dia juga enggak suka dengan orang yang neko-neko,” katanya.
Salah satu kenyamanan tersendiri yang ditemukan Miftah ketika berbicara banyak hal dengan Rizaldo adalah Aldo yang mengedepankan analitis. Sehingga tidak langsung buru-buru mengambil kesimpulan.
Terbuka, Miftah mengakui bahwa sebenarnya ia tidak memiliki niatan untuk maju Pemira BEM KM di tahun ini. “Saya sudah memiliki target ke depan setelah selesai masa jabatan di BEM FKM,” ungkapnya.
Namun, peran Rizaldo dalam memberikan dirinya rasionalisasi bahwa pergerakan BEM KM Unmul perlu pembenahan akhirnya meluluhkan Miftah. Ini juga yang rupanya dirasakannya sewaktu menjabat dan terlibat aktif di pergerakan universitas.
Akhirnya ia bersedia menemani Rizaldo untuk maju dalam pertarungan Pemira tahun ini. (nhh/adl)