Rizaldo-Miftah Bicara Program Warisan
Aplikasi Ngadu, salah satu program kerja warisan Norman-Bhakti. (Sumber: instagram.com/bemkmunmul)

SKETSA - Community Development (Comdev) dan Ngadu adalah dua program kerja unggulan era Norman-Bhakti yang belum berjalan maksimal. Hal ini diakui Norman, sebab baru dimulai pengerjaannya jelang akhir kepengurusan. Walhasil, dua program ini diserahkan kepada Rizaldo-Miftah, sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM KM Unmul terpilih.
Dalam wawancaranya bersama Sketsa pada Kamis (16/11), Norman menyebut baik dua program tersebut perlu dilanjutkan mengingat manfaat dan proses yang waktu itu nyaris selesai.
“Selama ini mahasiswa tidak tahu harus ngadu ke mana, yang terpilih nanti tinggal melanjutkan, enggak perlu riset dari awal. Insyaallah lebih mudah," ucapnya.
Sementara itu, Rizaldo mengaku belum melakukan pembicaraan detail dengan Norman-Bhakti mengenai masukan, saran, evaluasi, maupun program warisan.
"Belum ada. Saya masih mengupayakan bisa segera bicara langsung dengan mereka berdua," jawabnya.
Kendati begitu, Rizaldo mengaku memang ingin memfokuskan dua hal dalam kinerja kabinetnya, yakni komunikasi dan pelayanan. Hal itu didasari penambahan dua kementerian baru di tubuh kabinet BEM KM Unmul yang 2018.
Terpisah, Miftah mengurai singkat pemahamannya tentang Comdev dan Ngadu. "Comdev, ini ranahnya ke bentuk apresiasi kelompok atau komunitas. Ini bakal lebih diperdalam lagi lingkup keaktifannya supaya enggak hilang di tengah jalan," papar Miftah.
Untuk Ngadu, lanjutnya, akan coba dipermanenkan di Google Play Store agar lebih mudah diakses secara luas. Ngadu juga akan dibarengi sosialisasi yang lebih masif.
"Dua program ini kita lanjutin pasti. Karena dari kacamata saya pribadi pun belum maksimal, makanya mau dilanjutin biar lebih mantap," tandasnya. (aml/els)