Berita Kampus

Rekapitulasi Pemira, Rizaldo-Miftah Teratas

(Foto: William Maliki)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Setelah melakukan pemungutan suara di tiap fakultas pada Senin (27/11) kemarin, sore harinya bertempat di Ruang Rapat Rektorat lantai 1, KPPR melakukan rekapitulasi suara sementara.

Proses rekapitulasi suara berlangsung lengang, bahkan paslon 1 dan timsesnya tak tampak saat itu. Ruangan hanya dihadiri petugas KPPR serta paslon 2 dan sebagian timsesnya.  

Proses perhitungan suara dimulai pada pukul 17.30 Wita, mundur 15 menit dari waktu yang telah dijadwalkan. Berdasarkan proses pemungutan suara, diperoleh 4532 suara dari 12 fakultas yang membuka TPS.  

Hasilnya, paslon 1 Hariyani - Jusman mendapat 1122 suara, dan Rizaldo - Miftah mengantongi 3410 suara. Dengan ini, Rizaldo - Miftah dinyatakan unggul sementara. Hal ini terjadi karena masih ada masa gugatan selama dua hari, terhitung dimulai sejak hari ini hingga besok (29/11). Jika dalam dua hari tidak ada yang mengajukan gugatan, maka hasil rekapitulasi suara akan ditetapkan secara resmi.

Mengenai pemotongan 500 suara bagi paslon 1, Ketua DPM KM Unmul Alif Mustofa, mengatakan pengumuman keputusan dan ketetapan akan dilakukan pada Kamis (30/11) mendatang.  

"Pemotongan 500 suara ini sebagai konsekuensi tidak mengikuti debat kandidat. Itu sudah diatur dalam TAP. Nanti jadi pertimbangan lagi untuk KPPR agar mengakumulasi hasil suara," jelas Alif.  

Meskipun diterjang hujan dan beberapa masalah teknis, Alif mengapresiasi terselenggaranya Pemira tahun ini. Sebab perdana Pemira kali ini menggunakan sistem e-voting. Serta, terdapat kenaikan jumlah pertisipan dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, hal ini cukup  membanggakan.

"Kabar baiknya kita ada peningkatan partisipasi ya, dibandingkan tahun sebelumnya itu 3700 sekian. Hasil suaranya lebih tertutup tapi bisa lebih tinggi, itu hal positif lain dari segi sistem tahun ini," tambah Alif.

Alif berharap sistem ini bisa diteruskan pada Pemira tahun depan dengan perbaikan dan evaluasi.

Sementara itu, ditemui setelah  rekapitulasi suara, paslon 2 merasa bersyukur akan jalannya pemira. Meskipun hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi target.

"Syukur alhamdulillah kami panjatkan, ucapan syukur ini bukan untuk hasil, tapi untuk proses yang telah kami jalani. Apalagi beberapa waktu belakangan ini ada kejadian yang tidak diharapkan," terang Aldo.

Ia pun berpesan agar rekan-rekan seperjuangan, terutama “Sahabat KITA”, sebutan bagi relawan timses paslon 2, untuk tidak merasa jumawa.

Senada, Miftah turut berpesan agar tidak merasa tinggi, harus tetap membumi. Jangan sampai dalam masa gugatan ini melakukan hal-hal yang tidak disengaja yang dapat menjadi bumerang bagi mereka.

"Ini merupakan hasil kerja keras teman-teman sekalian untuk mengulik, mencerdaskan, dan menganalisa khalayak" pungkasnya. (ann/adl)



Kolom Komentar

Share this article