Berita Kampus

Mulfest 2019 yang Menyisakan Cerita

Mulfest

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Andi Muhammad Rifky

SKETSA – Mulawarman Games & Festival (Mulfest) boleh jadi usai 14 Oktober 2019 lalu. Namun, kegiatan yang sudah menjadi agenda rutinan BEM KM Unmul ini masih menyisakan persoalan hingga sekarang.

Closing ceremony sendiri dihelat di markas kebanggaan Unmul, GOR 27 September. Meski event ini sudah terhitung usai di kepengurusan Febri-Furqon menjabat, namun kisah Mulfest belum juga usai.

Hal ini mencuat tatkala Sketsa menerima beberapa laporan bahwa uang pembinaan (hadiah) perlombaan belum sampai ke tangan para pemenang. Aduan ini kembali dipertegas oleh peserta Mulfest tahun lalu, Sketsa kemudian mencoba mengonfirmasi ulang.

Syarifah Fazlah mahasiswa Pendidikan Geografi yang mengikuti lomba esai nasional dan meraih juara pertama hingga sekarang mengaku belum mendapatkan hadiah dari lomba tersebut. Dirinya pun masih sering menanyakan kepada pihak panitia terkait hadiah perlombaan tersebut.

"Dari pihak panitia juga masih merespon dengan baik. Bahkan meminta maaf berkali-kali," ujar Syarifah, (16/3).

Syarifah mengatakan awalnya hadiah akan diberikan saat pengumuman lomba namun ditunda hingga satu bulan lamanya. Syarifah juga menambahkan bahwa keterangan yang dia dapat dari panitia, salah satu penyebab hadiahnya belum ada karena dana dari rektorat yang belum cair.

"Mereka udah advokasi ke birokrat, tapi ya itu, belum dikasih juga," pungkasnya.

Tak hanya Syarifah, Muhammad Salim mahasiswa Fakultas Hukum (FH) ikut merasa kecewa dengan Mulfest tahun ini. Dirinya bahkan mengikuti dua lomba sekaligus, yakni short movie dan fotografi. Namun, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan hadiah perlombaan selain sertifikat dari panitia.

"Panitianya sendiri bilang, di akhir pengumuman akan ada pembagian hadiah sekaligus sertifikat. Tapi ternyata cuman sertifikat saja. Itu juga dikasih dalam bentuk format file. Jadi, saya dan teman-teman print sendiri," papar Salim kepada Sketsa (18/3).

Tak hanya mengonfirmasi ke peserta terkait belum turunnya hadiah mereka, Sketsa juga berkesempatan untuk menanyakan langsung pada Wakil Ketua BEM KM 2019, Aulia Furqon. Saat ditemui di Ayam Thorr Pramuka (16/3) kemarin, ia turut menjelaskan terkait keterlambatan penerimaan hadiah ini.

“Jadi terkait Mulfest, ada anggaran yang teman-teman bayar (uang pendaftaran) dan sponsor itu masuknya ke biaya operasional,” ujar Furqon sembari membuka penjelasan terkait keterlambatan ini.

Ia juga menambahkan bahwa biaya operasional yang digunakan Mulfest kemarin cukup besar, sehingga panitia pelaksana membuat kebijakan uang pembinaan akan dislotkan pada RAB. “Uang operasional sudah dijalankan dengan yang tadi, kalau uang pembinaan kita ambil dari anggaran universitas (BOPTN),” tambahnya.

Mengenai keterlambatan turunnya dana ini diakui Furqon menjadi sedikit penghalang terkait pendistribusian hadiah tadi. Ia juga menambahkan jika dana dari rektorat sudah cair sejak lama, maka hadiah juga seharusnya sudah dibagikan saat itu juga.

“Dana pembinaan kita sudah upayakan sesuai dengan yang semestinya, dan kita juga ingin mengapresiasi teman-teman, makanya kita pakai anggaran BOPTN,” jelas Furqon.

Mulfest 2019 menjadi program kerja kepengurusan Febri-Furqon, yang artinya sekarang sudah digantikan dengan kepengurusan yang baru. Hal ini juga dipertegas kembali oleh Furqon bahwa Mulfest tahun lalu masih menjadi tanggung jawab kepengurusannya.

Terkait anggaran dari rektorat, Furqon menuturkan bahwa sudah ada sebagian yang turun, sekitar beberapa persen. Namun pihak panitia memutuskan akan mendistribusikan hak-hak peserta setelah semua dana telah cair seutuhnya. Ia juga kemudian menegaskan bahwa proses advokasi dan koordinasi dengan rektorat terus dijalankan hingga kini, meski kepengurusan telah berakhir.

“Mulfest ini adalah wadah berkompetisi teman-teman jadinya kita akan terus perjuangkan hingga selesai, bahkan saya jamin haknya sampai ke teman-teman,” yakinnya.

Ia juga tak lupa berpesan kepada seluruh peserta Mulfest untuk selalu bersemangat dan tetap bertahan demi terciptanya kolaborasi bersama. Karena sesungguhnya dia dan seluruh panitia ingin persoalan ini cepat terselesaikan. (nhh/sii/sut/wil)



Kolom Komentar

Share this article