Berita Kampus

Mengabdi dan Kembangkan Ilmu Melalui Program Relawan Covid-19

Relawan Kemendikbud

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) mengundang mahasiswa kedokteran tingkat akhir untuk menjadi relawan penanganan Covid-19. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unmul.

Dihubungi Sketsa, Senin (3/6) Daffaa Faizafahri Allam, mahasiswa FK yang ikut mendaftar mengaku mendapatkan informasi tersebut melalui poster perekrutan relawan Kemendikbud dari media sosial ISMKI. Dia menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon pendaftar.

Adapun beberapa persyaratan tersebut di antaranya terbuka untuk tenaga medis, tenaga kesehatan, dokter internship, dan mahasiswa kesehatan. Kemudian peserta wajib mengikuti pelatihan yang diberikan, dalam keadaan sehat, tidak merokok ataupun sejenisnya, berkomitmen dan bertanggung jawab, hingga menyerahkan surat izin orang tua.

Daffa mengaku mengikuti program ini atas inisiatifnya sendiri. Menurutnya melalui program ini dia bisa belajar untuk mengabdi kepada masyarakat dan mengembangkan ilmu lebih dalam lagi. Selain itu, dia berharap agar dapat menjalin relasi dengan berbagai macam background hingga asal daerah peserta lainnya.

Selain Daffaa, Gubernur BEM FK Unmul Sya’idah Alawiah Dzakwan juga mengikuti program tersebut. Dia menyebutkan bahwa tugas para relawan Kemendikbud dibedakan berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing peserta.

Bagi tenaga medis, tenaga kesehatan, dan dokter internship bertugas turun langsung dalam menangani Covid-19. Sedangkan untuk mahasiswa kesehatan profesi kedokteran menjadi relawan dalam Aplikasi Recon.

“Untuk mahasiswa kesehatan spesifiknya dokter muda (profesi kedokteran) itu menjadi relawan dalam Aplikasi Recon, yang mungkin sudah diketahui teman-teman. Jadi yang akan menjadi tim di belakang aplikasi Recon ini adalah kakak-kakak relawan dokter muda se-Indonesia,” ucapnya.

Sya’diyah memamaparkan bahwa tugas dari mahasiswa S1 Kedokteran yakni melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) secara Online.

“Jadi kami rutin mengirimkan klarifikasi hoaks di sosial media kami masing-masing dalam rangka membantu mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan info-info yang beredar,” tutupnya. (ina/eng/wil)



Kolom Komentar

Share this article