Berita Kampus

Menanti Perwajahan Baru Unmul dari IDB

Perencanaan pembangunan fisik Unmul dari hibah dana Islamic Development Bank (IDB) memasuki tahap rekrutmen konsultan pengawas. (Sumber foto: istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Perencanaan pembangunan fisik Unmul dari hibah dana Islamic Development Bank (IDB) memasuki tahap rekrutmen konsultan pengawas. Perencanaan telah ada sejak 2016, memasuki September tahun ini proyek masterplan ditargetkan akan jalan. Sebelum diupayakan rampung pada 2019.

“Tahapan pembangunan proyek itu ditargetkan tiga tahun selesai. Karena uangnya ini dari Islamic Development Bank dari Arab Saudi yang pasti ada tahapannya. Beruntungnya Unmul menjadi salah satu dari empat Universitas yang mendapatkan hibah IDB ini,” kata Bohari Yusuf Wakil Rektor IV, Bagian Pengembangan dan Kerjasama Unmul kepada Sketsa.

Menurut rencana, ada tujuh pembangunan yang segera didirikan di lahan Unmul. Di antaranya ICT Center, Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, Integrated Laboratory, Outdoor Learning Space, dan Science Learning Center. Bohari menjelaskan bangunan-bangunan itu sudah ditentukan titik letaknya. Seperti ICT Center dan FKTI akan berada di antara Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik.

Gedung Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI)

Untuk pembangunan ini Unmul mempunyai dana sebesar 51 juta dollar AS. Yang dihimpun tak hanya dari IDB saja, tetapi juga APBN sebagai dana pendamping. “Total sumbernya itu ada IDB, APBN, dan juga ada dari kita sedikit. Jadi, total semuanya itu ada 51 juta dollar. Silahkan dihitung sendiri tergantung kurs,” imbuhnya.


Tak cuma pembangunan secara fisik, Unmul juga akan mengembangkan pembangunan non fisik. Perincian non fisik ini  termasuk di dalamnya pembelian bahan-bahan pembangunan, alat-alat serta fasilitas pendukung penelitian dan pembelajaran, training dosen keluar negeri, menyekolahkan dosen, penelitian dosen, hingga kurikulum. 

“Terdapat 22 kuota untuk dosen keluar negeri, dan 100 orang yang mengikuti training. Kemudian ada training luar negeri, ada kurikulum, serta riset ada dua macam, yaitu riset konsorsium dan riset lain yang ada di sini dengan dosen-dosen di sini. Ya, ini tinggal dilaksanakan, perencanaannya telah selesai barulah tender di Jakarta, lalu tender konstruksi setelah itu dibangun, dan beli alatnya semuanya,” kata Bohari.

Saat ditanya apa keuntungan proyek IDB bagi Unmul, Bohari menjawab dengan optimis bahwa kini Unmul tak lagi kalah dari universitas ternama di luar. Sebab, tak hanya fasilitas dan infrastrukturnya yang akan unggul, tetapi dari segi kajian riset dan penelitian pun Unmul bisa memberikan yang terbaik. (myg/wal)



Kolom Komentar

Share this article