Berita Kampus

Menanti Perlahan Kelanjutan Bangunan Mangkrak

Pemandangan bangunan yang mangkrak di Unmul.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Dok. Sketsa

SKETSA - Meski tengah gencar melakukan proyek pembangunan gedung dan fasilitas baru, Bohari Yusuf Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat akui Unmul masih memiliki sejumlah bangunan yang belum jelas status dan nasibnya. Macetnya aliran dana jadi sebab musababnya. ( Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/banyak-bangunan-mangkrak-bohari-yusuf-enggak-ada-uangnya/baca )

Pada awalnya bangunan tersebut dibangun oleh pemerintah daerah (pemda), namun pihak pemerintah pusat melarang karena bukan kewenangan pemda. "Masalahnya pusat melarang, tapi tidak mau ganti. Enak saja dia (pusat) melarang. Harusnya kalau dilarang ya diselesaikan," ujarnya.

Bohari berharap agar pemerintah pusat dapat menyelesaikan pembangunan tersebut, apabila tidak dilanjutkan ia meminta agar bangunan mangkrak diratakan dengan tanah. "Kalau memang tidak mau bantu, lebih baik diratakan dengan tanah saja. Tapi mereka bilang enggak bisa, harus ada urutannya."

Sejauh ini, pihak kementerian dirjen, direktur pusat dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memberikan bantuan. Unmul juga sudah mengajukan proposal hingga ke presiden melalui menteri sekretaris kabinet. Namun sampai sekarang belum diberikan bantuan dengan alasan Indonesia masih banyak yang perlu bantuan (dana). Dikatakannya, Bappenas merencanakan di 2024 semua gedung selesai dibangun.

Bohari menambahkan ia sudah mengajukan proposal sejak tahun 2015. Sampai sekarang, sudah empat bangunan telah rampung dan tersisa dua belas bangunan. "Tahun depan ada satu di belakang Farmasi, yang di Pertanian tinggal penyelesaian," jelasnya.

Dilema mangkraknya pembangunan ini lantaran pendaan, yang mana tidak dapat menutupi jika hanya berasal dari UKT. Pun jika UKT dinaikkan, maka sama saja dengan menundang aksi mahasiswa. "UKT itu paling kecil di Indonesia. Terus dari mana lagi uang kita? Hanya dari situ (UKT) dan dari pusat," ujarnya.

Setiap ke Jakarta, Bohari menjelaskan kondisi terkait Unmul, tetapi pembangunan hanya diselesaikan secara perlahan dan satu persatu. "Seperti tahun lalu selesai di Magister Manajemen. Tahun sebelumnya di pasca sarjana. Di Fakultas Hukum masih ada 2 lagi," terangnya. (omi/adn/adl)



Kolom Komentar

Share this article