Berita Kampus

Menagih Janji Kampanye Norman-Bhakti

(Foto: instagram.com/bemkmunmul/)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – “Ngadu ini nantinya akan jadi aplikasi untuk teman-teman mengadukan apa pun yang jadi keresahan, termasuk pencurian helm dan sebagainya,” demikian Norman memapar janji program unggulannya saat kampanye akbar pada 10 Oktober di halaman Gedung MPK, setahun silam.

Faktanya, jelang akhir kepengurusan kabinet Gelora Perbaikan yang tinggal menghitung hari, Ngadu belum juga lahir. Beberapa kali sempat dikabarkan hendak launching, Ngadu nyatanya belum terpublikasikan. Hal ini langsung dibantah Presiden BEM KM Unmul Norman Iswahyudi.

“Ngadu sebenarnya sudah siap. Tinggal tunggu launching, nanti mahasiswa bisa download dan gunakan. Kita hanya menunggu momen rektor bisa hadir menyaksikan,” ucapnya kepada Sketsa pada (16/11) lalu.

13 November lalu, Ngadu rupanya siap diluncurkan. Sayangnya, miskomunikasi terjadi antara BEM KM Unmul dengan Sekretaris Rektor yang diketahui Norman tidak menyampaikan adanya agenda tersebut kepada rektor. Ini menyebabkan agenda yang juga dirangkaikan dengan evaluasi kinerja Masjaya itu terpaksa batal.

Dikatakan Norman, hal itu tak masalah. Pun jika tidak ditemukan momen sekalipun, Ngadu tetap bisa di launching. Hanya saja, ia benar-benar mengharapkan Rektor Masjaya bisa melihat karya asli mahasiswa Unmul sebagai sumbangsih nyata untuk perbaikan kampus.

Menaggapi kasak-kusuk lambannya program kerja ini digarap, mahasiswa FEB itu juga menyebut ada beragam kendala yang menyebabkan Ngadu baru bisa dieksekusi di ujung kepengurusan. “Kita garap website BEM KM, sambil garap Ngadu ini juga. Kemudian, kendala anggaran, SDM, dan pembagian agenda kerja kita. Ada yang lebih kita prioritaskan untuk dikerjakan lebih dulu,” ungkapnya.

Adapun, proses pertama untuk mengakses aplikasi Ngadu adalah melakukan registrasi menggunakan NIM supaya terdaftar sebagai anggota. Selanjutnya, untuk mengadukan keluhan atau kritik, anggota mengisi kolom khusus untuk menulis aduan lalu dikirim dan mendapat balasan dari admin. Ada tiga kolom, yakni keamanan, sarana prasarana, dan pelayanan. Setiap aduan rencananya akan ditindaklanjuti per bulan. Namun, untuk kasus-kasus yang harus segera diselesaikan, ada pertimbangan khusus.

Mengenai tindak lanjut aduan, akan dibahas di internal BEM KM Unmul, Rapat Badan Pengurus Harian, dan BEM se-Unmul. Barulah setelah itu, jika dibutuhkan, koordinasi dengan pihak rektorat dilakukan. “Goal-nya lebih ke bagaimana masalah-masalah di Unmul ini bisa kita tampung, untuk evaluasi kebijakan, dan solusi itu mungkin nanti bisa kita munculkan bersama. Entah nanti dari hasil rembuk bareng BEM se-Unmul atau bareng orang rektorat,” tutup Norman.

Sementara itu, Gita Rizqi Ramita, mahasiswi Farmasi mengaku masih takut kalau Ngadu jadi diluncurkan. Pasalnya, belum ada jaminan keamanan bagi pelapor aman setelah mengadu. “Ngadu ini bagus, mahasiswa bisa mengeluarkan unek-uneknya. Tapi mahasiswa masih takut, nanti diproses lebih lanjut gitu,” resahnya.(aml/adl)



Kolom Komentar

Share this article