Membina atau Membinasakan PKL
Ilustrasi (Sumber: banjarmasin.tribunnews.com)
SKETSA – Ada gula, ada semut. Demikian agaknya pribahasa yang tepat untuk menggambarkan keberadaan mahasiswa dan PKL, kerumunan penjual yang memang lazim ditemukan di keramaian, tak terkecuali dalam lingkungan institusi pendidikan.
Namun belakangan, para PKL yang berjualan di Food Court Area (FCA) samping bekas Indomaret mengeluhkan tak lagi diperhatikan BEM KM Unmul, pihak yang sebelumnya membina mereka dengan beragam program kerja edukatif. Pun dagangan kian sepi pembeli, sehingga untung merosot tajam.
Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM Unmul 2016 Freijae Rakasiwi mengatakan pembinaan PKL sebenarnya sudah lama dicanangkan. Akhir tahun 2015 bahkan, sempat dikeluarkan surat edaran larangan berjualan bagi PKL di dalam Unmul. Melihat adanya PKL yang berjualan di sembarang tempat membuat Unmul semrawut.
"Tugasnya kami dulu mengadvokasi mereka (PKL) atas dasar surat itu. Agar mereka tetap dapat berjualan. Saat itu kami melakukan pendataan ulang ke semua pedagang," terangnya.
Freijae menambahkan, saat itu ia bersama BEM KM Unmul lebih ke arah mengadvokasi hal-hal yang berkaitan dengan pihak rektorat. Sedangkan pembinaan para PKL dilakukan Kementerian Sosial Masyarakat. Sebab itu, pembinaan dikatakannya tidak begitu progresif karena fokus utama adalah perizinan.
Kendati demikian, Gubernur BEM FEB itu mengaku selalu turun ke FCA untuk memantau perkembangan PKL dan berkomunikasi mendengar keluhan.
Selain itu, hal lain yang juga dilakukan yakni pertemuan rutin, bekerja sama dengan pihak ketiga yang ahli, serta melakukan pembinaan agar dapat menumbuhkan kesadaran tentang kebersihan kepada para pedagang.
Seperti diketahui, FCA terbagi menjadi dua lokasi, yakni di samping bekas Indomaret dan belakang Gedung Student Center (SC). Keluhan pedagang di FCA samping Indomaret tentang tidak diperhatikan, dianggap Freijae wajar. Ia mengakui intensitas bertemu dengan PKL lebih banyak di belakang Gedung Student Center.
“Pembinaannya sama, cuma untuk tingkat kooperatif memang minim untuk di sana,” tandasnya. (adl/aml)