Berita Kampus

Mahasiswa Sampaikan Aspirasi dalam RKPD Samarinda

Undangan Konsultasi Publik RKPD Kota Samarinda Tahun 2020. (sumber foto: Aliansi Garuda Mulawarman)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – 4 Februari lalu, Aliansi Garuda Mulawarman menggelar aksi di Gedung Balai Kota Samarinda. Menilik kinerja pemerintah kota (pemkot) yang dinilai belum maksimal, mereka membawa sepuluh bentuk kegagalan pemerintah yang dikemas dalam ucapan selamat. Dalam aksi tersebut, pihak pemkot meminta data terkait tuntutan yang dibawa. ( Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/sepuluh-ucapan-selamat-dalam-aksi-cinta-garuda-mulawarman/baca )

Berkaitan dengan ini, pemkot mengundang mahasiswa untuk ikut hadir dalam konsultasi publik penyusunan Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda 2020 pada Kamis, (14/2) lalu. Tak hanya Unmul, dalam pertemuan tersebut juga turut mengundang beberapa universitas lainnya. Ini merupakan salah satu upaya untuk dapat menghimpun aspirasi atau harapan masyarakat terhadap tujuan, sasaran dan program pembangunan daerah. Mahasiswa Unmul diberi kesempatan untuk menyampaikan permasalahan di Samarinda dan juga melengkapi data yang sudah mereka kaji.

Febri Abdul Haminudin Presiden BEM KM mengatakan dalam pertemuan tersebut dibuka wadah untuk konsultasi kinerja dan meminta masukan untuk pemkot. Ia juga mengatakan data yang dimiliki Aliansi Garuda Mulawarman sama dengan yang dimiliki pemkot. Meski begitu, pihak pemkot belum dapat menilai kepuasan masyarakat Samarinda.

“Mereka (pemkot) menyatakan bahwa masyarakat sudah puas dengan kinerja pemerintah. Dalam satu bulan ini, kami menantang balik pemkot mengadakan survei kepuasan,” ujarnya.

Melalui akun Instagram garuda_mulawarman, beberapa data yang dimiliki terkait permasalahan di Samarinda diangkat, antara lain persoalan gizi buruk, smart city, pendidikan, dan jalan rusak. Disebutkan masalah gizi buruk balita terbanyak ditemukan di wilayah kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Ilir. Pada tahun 2016 tercatat ada 67 balita gizi buruk berdasarkan data profil kesehatan Samarinda. Selain itu, smart city yang hingga kini belum dapat terlaksana dengan maksimal.

Sementara untuk pendidikan, dikatakan hampir seluruh jenjang sekolah negeri kekurangan guru, belum lagi soal kondisi sekolah yang rusak. Tercatat masih ada sekitar 200 sekolah negeri tingkat SD dan SMP yang rusak. Sedang untuk persoalan jalan rusak, dilansir dari Kaltim Post, terdapat 164 titik lubang di ruas jalan. (omi/yun/ina/adl)



Kolom Komentar

Share this article