Berita Kampus

Langkah Selli untuk Berkontribusi dalam Ajang Papika

Selli Widiyastuti, Putri Kampus Unmul 2018. (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Menjalani rutinitas kupu-kupu alias kuliah-pulang kuliah-pulang menjadi hal yang biasa, dan hingga kini dialami banyak mahasiswa. Namun, tak sedikit juga mahasiswa yang berprestasi.

Banyak jalan untuk meraih prestasi sebagai nilai lebih di kampus. Di antaranya bisa dengan aktif organisasi, mengikuti berbagai lomba, salah satu yang bergengsi di Unmul ialah pemilihan Putra-Putri Kampus (Papika).

Selli Widiyastuti, terpilih menjadi Putri kampus dalam ajang Papika pada 12 Oktober lalu. Ada beberapa alasan yang mendorong Selli mengikuti ajang Papika, di antaranya untuk keluar dari zona nyaman dan dapat berkontribusi untuk Unmul.

Diakuinya, menyandang gelar Putri Kampus 2018 merupakan pengalaman luar biasa dan masih ada tugas dan peran yang belum ia ketahui. Dalam proses perjalanannya di Papika, ada masa karantina yang harus dilalui. Di sini, Selli menemukan banyak momen menyenangkan.

"Banyak hal yang saya dapatkan yaitu yang pertama lebih mengenal bagaimana karakter teman-teman, yang kedua bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru. Di antaranya seputar civitas academica, personal groming, beauty class, public speaking, manajemen waktu, dan banyak pelajaran lainnya," kata mahasiswi jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini.

Tak melulu menyenangkan, ada juga hal sulit yang ditemui Selli pada saat karantina seperti menghilangkan pikiran negatif. Dalam hal ini berupa pemikiran yang tertuju pada kekurangan diri sendiri, dengan membandingkan diri dengan orang lain.

"Selain itu adalah membagi waktu supaya bisa tetap menjalankan setiap kegiatan baik kuliah maupun organisasi dan Papika," akunya.

Bukan hanya sebatas gelar dan unjuk kebolehan diri, Selli menilai duta kampus merupakan bagian dari pergerakan mahasiswa. Sebab dituntut untuk dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain, terutama dalam bertindak, bersikap dan berpikir.

Tidak hanya memandang paras cantik sebagai aspek penilaian, Selli mengatakan ada aspek lain yang menjadi kelebihannya, hingga akhirnya ia pantas menjadi putri kampus. Ia mengaku memiliki tingkah laku yang baik dalam melakukan hubungan sosial.

"Contohnya saya mudah terbuka dan mudah bergaul. Saya juga selalu aktif pada saat diskusi baik di kelas pada saat perkuliahan maupun pada saat karantina," ujarnya.

Ke depan, ada beberapa hal yang ingin dilakukan Selli dengan perannya sebagai putri kampus. Di antaranya dengan menjadi inspirasi mahasiswa lainnya, serta dapat berkontribusi lebih kepada Unmul dengan talenta yang ia miliki. (adl/wal)



Kolom Komentar

Share this article