Berita Kampus

Kembali Dilaksanakan, Program Pertukaran Mahasiswa Diharapkan Terlaksana Luring

esensi pertukaran mahasiswa ini akan terasa kurang saat pandemi

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Istimewa

SKETSA - Setelah berhasil melaksanakan program kampus mengajar dan IISMA, kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sedang menjalankan program kampus merdeka lainnya, salah satunya ialah program pertukaran mahasiswa. Program ini ditujukan agar mahasiswa yang mengikutinya dapat mengeksplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, serta mendapat kesempatan belajar lewat kampus lain di Indonesia.

Adapun lini masa program pertukaran mahasiswa yang telah tertera di laman kampus merdeka, saat ini telah mencapai batas terakhir untuk mendaftar. Pendaftaran telah ditutup pada Senin (5/7). Awak Sketsa pun mewawancari Malik, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) 2019 yang ikut berpartisipasi pada program tersebut.

Malik mengungkap bahwa dirinya mengikuti program pertukaran mahasiswa ini agar dapat langsung merasakan perbedaan kultur dari berbagai daerah, terlebih lagi pada pertukaran ini ia mengambil semua pilihannya di luar pulau Kalimantan.

Dalam pelaksanaanya, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka menyiapkan pilihan untuk mengisi mata kuliah saat pendaftaran atau ketika sudah diterima. Untuk pemilhan mata kuliah sendiri, diharuskan sejurus dengan program studi yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar memudahkan konversi nilai nantinya.

Program ini tidak langsung dapat memilih universitas mana yang akan dituju oleh peserta, tetapi dilakukan pemilihan sebanyak 3 pulau terlebih dahulu. Setelah itu sistem yang akan menentukan di Universitas mana ditempatkan. Lantas ketika peserta lolos, ia tidak perlu lagi mengambil mata kuliah satu semester yang tertinggal di Universitas asal, dikarenakan menggunakan hasil belajar dari universitas luar.

Malik sendiri memilih Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Ketika ditanya alasan mengapa memilih pulau tersebut, Malik cukup tertarik dengan pulau Jawa dikarenakan banyak perusahaan terkenal yang dibangun. Beserta alasan lain yang menurutnya menguntungkan dirinya.

Menurutnya, proses pendaftaran pertukaran mahasiswa yang dilaluinya tidak begitu sulit. Hanya saja ia cukup berharap jika diterima dalam program ini, masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), cepat berakhir agar dapat melakukan perkuliahan secara luring di pulau pilihannya.

Di sisi lain, Raihan mahasiswa Fakultas Teknik 2020 mengungkapkan bahwa ia mengikuti program pertukaran mahasiswa karena dirinya yang baru beranjak semester 3. Sehingga menurutnya, ia bisa mencoba untuk mendaftar program ini. Dirinya jua sudah dapat memenuhi syarat. Sedangkan untuk program lain, memiliki persyaratan pendaftaran minimal semester 5.

Adapun, pulau yang menjadi tujuannya untuk melakukan pertukaran mahasiswa ialah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Sumatra. Berbeda dari sebelumnya, Raihan mengungkapkan bahwa motivasinya ingin ke pulau tersebut ialah dirinya ingin mengeksplorasi lebih banyak tempat di sana. “Kemarin rencananya kalau kegiatanya bisa diadakan secara luring, akan ada kegiatan di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk eksplor tempat-tempat yang ada di sana. Namun, jika ternyata angka Covid-19 masih tinggi maka kegiatan yang direncanakan sebelumnya akan batal," paparnya.

Melihat sekarang keadaan yang masih belum memungkinkan untuk tatap muka, ia merasa esensi pertukaran mahasiswa ini akan terasa kurang. Raihan tetap berharap ketika diterima dalam program ini, ia bisa tahu lebih banyak mengenai budaya di luar Kalimantan, serta mendapatkan koneksi yang lebih luas lagi. (rvn/rea/rst)



Kolom Komentar

Share this article