Berita Kampus

Kecewa PAMB Keledai, IMAPA: Aksi Tolak UKT Salah Tempat

Penampilan UKM saat PAMB 2016

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Ibarat keledai, begitulah Romiansyah, Ketua UKM IMAPA menyebut gelaran PAMB Unmul tahun ini. Baginya, fenomena walk out (WO) sejumlah fakultas seolah sudah jadi tradisi yang sarat ego oknum senior setiap tahunnya. Kecewa, dia menyebut fakultas bersangkutan mestinya tidak perlu hadir sejak awal.

“Jika dibawa ke luar dengan alasan GOR 27 September ini panas dan fasilitas kurang memadai, mending tidak usah datang sekalian. Di situlah sebenarnya mahasiswa baru dilatih militerismenya,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Romi itu mengatakan, aksi WO justru merugikan maba. Sebab, gagal mendapatkan informasi seputar UKM Unmul yang juga menunjang kualitas diri di fakultasnya. Padahal, kata dia, ajang pengenalan semacam ini hanya didapat UKM sekali dalam setahun. Sementara, fakultas punya lebih banyak waktu bersama para maba mereka.

Tak hanya soal WO, Romi juga beri komentar perihal aksi tolak UKT yang digaungkan beberapa fakultas saat PAMB. Bagi Romi, aksi itu salah tempat. Dia bersepakat jika ada aksi lanjutan, dibanding aktivitas tidak jelas di fakultas.

“Kami sepakat dengan mereka yang tolak UKT. Tapi, bukan di sini momennya.  Ini waktunya pengenalan kegiatan kampus. Okelah, jika keluar ada aksi lanjutan yang dilakukan, tapi ternyata tidak juga. Kalau dibawa ke fakultas juga tidak jelas, percuma,” tandasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Pinkan Damopoli, anggota UKM Tarung Drajat, yang juga tampil pasca WO sejumlah fakultas. 

"Kami kecewa dengan tindakan tersebut. Kami ingin penampilan kami dilihat oleh maba semua fakultas. Penampilan kami saat PAMB adalah salah satu cara kami mempromosikan UKM kami untuk menjaring anggota baru," tutupnya. (aml)



Kolom Komentar

Share this article