Berita Kampus

FISIP Jadi Arena Airsoft Gun, Halimin: Mereka Tanpa Izin

Halimin, Kepala Bagian Umum FISIP. (Sumber: Darul Asmawan)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Minggu (11/2) lalu, Sketsa secara tidak sengaja mendapati ada kejanggalan di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unmul. Kampus yang harusnya sepi dari aktivitas civitas academica–karena memang akhir pekan, justru hari itu riuh, bahkan terdengar bising. Setelah diamati, ternyata ada orang yang memanfaatkan area sekitar Gedung Dekanat FISIP sebagai arena bermain airsoft gun.

Sketsa berupaya mengonfirmasi pihak birokrat terkait untuk mengetahui lebih jauh tentang fenomena tersebut. Halimin, Kepala Bagian Umum FISIP bersedia memberi keterangan. Ia menyebut, larangan sebenarnya sudah sejak dulu disampaikan, namun kejadian tersebut masih terjadi.

“Sudah lama, tapi masih saja ada yang melakukan. Mereka melakukannya tanpa izin juga,” ucapnya Selasa (13/2) lalu.

Acap kali kecolongan, kali ini birokrat FISIP telah menyiapkan langkah awal untuk mengantisipasi hal tersebut. Caranya dengan menempelkan kertas imbauan berbunyi ‘larangan bermain airsoft gun di lingkungan FISIP Unmul’ di beberapa titik.

Sekumpulan orang yang agaknya terhimpun dalam komunitas tersebut kadang sekali dua kali memanfaatkan area FISIP sebagai arena mereka bermain airsoft gun, namun tak pernah berizin pada pihak terkait.

Kelakuan tersebut diakui Halimin memang sulit dicegah. Selain faktor komunitas pemain airsoft gun itu dilakukan oleh orang luar–bukan mahasiswa, pihaknya pun belum pernah bisa bertemu muka secara langsung untuk menyampaikan larangan tersebut. Sehingga imbauan dan hukuman sulit untuk diberikan ke komunitas tersebut.

“Bagaimana untuk menindaklanjuti kalau komunitasnya saja kita tidak tahu. Seandainya saja kita tahu,” sebutnya.

Karena permainan tersebut menggunakan senjata dan memuntahkan peluru, maka rawan terjadi kerusakan fasilitas semisal pecahnya kaca dan rusaknya fasilitas kampus lainnya.

“Sampai kena lampu dan segala macam itu kan, lampunya pecah. Kena lampu,” geramnya.

Tak hanya itu, Halimin pun mengeluhkan perihal pelor-pelor yang berserakan setelah pertarungan tersebut dilakukan. Sehingga hal tersebut berimbas pada terganggunya ketertiban hingga kebersihan kampus.

Ia mengaku memang tidak ada aturan spesifik semisal peraturan dekan yang dikeluarkan untuk mengatur hal tersebut. Namun jika pun tak diatur, ia menyebut kampus tidak semestinya dijadikan tempat untuk bermain airsoft gun.

“Tapi di sini (FISIP) kan tidak boleh dijadikan ajang tembak-tembakan seperti begitu. Ini kan kampus,” tekannya.

Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui komunitas mana yang memanfaatkan area kampus FISIP sebagai ajang bermain airsoft gun. (dan/arr/sut/adl)



Kolom Komentar

Share this article