Berita Kampus

Drama Rapat Megah, BEM FKIP: Perilaku Birokrat Tak Layak Dicontoh

Sumber ilustrasi: gambar.co

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Ditemui Sketsa hari ini (10/8), Fadly Idris, Ketua BEM FKIP menyebut, pihaknya melihat polemik rapat birokrat ini sebagai shock terapi buat mahasiswa. Diketahui, sebelum rapat, sedang hangat polemik UKT. Fadly merasa hal ini meresahkan. Kala di mana lembaga kemahasiswaan menyoroti UKT yang kini kian mahal, birokrat malah sajikan drama rapat megah.

Senada dengan Presiden BEM KM Unmul, Fadly pun mempertanyakan alasan rapat luar kota. Dia bersyukur, BEM KM dapat celah mengkritisi. “Apakah ruang rapat Unmul tidak representatif. Bagi kami, rapat itu harusnya diefektifkan. Kalau bisa di Unmul saja, mengapa harus ke luar daerah. Selalu bilang anggaran kita defisit, perilaku mereka kurang layak dicontoh,” ujarnya.

Menanggapi langkah yang diambil untuk merespons polemik ini, Fadly mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari BEM KM Unmul. Sebab, keikutsertaan BEM FKIP dalam Jaringan Advokasi Mulawarman mengharuskan mereka harus berkoordinasi dalam satu jalur komando. Meski begitu, dikatakan Fadly, dirinya bersama BEM FKIP sudah mulai melakukan aksi propaganda kepada mahasiswa dengan memanfaatkan penyebarluasan lewat media sosial. “Ternyata, mahasiswa memang tidak sepakat dengan adanya rapat semacam itu,” pungkas mahasiswa angkatan 2012 tersebut.

Sementara itu, BEM Hukum masih enggan memberikan komentar. “Kami tidak mengikuti isunya. Maaf, kami belum bisa komentar,” ujar Hardjuno Yudho Prawiro, Menteri Kajian dan Aksi Strategis BEM Hukum kepada Sketsa melalui sambungan telepon. (aml)



Kolom Komentar

Share this article