Berita Kampus

Direktur PIU-IDB Unmul Keluhkan Gerak yang Terbatas

Proses pembangunan Unmul melalui suntikan dana Islamic Development Bank (IDB) terus bergulir, tercatat sudah melaksanakan beberapa programnya. (Sumber foto: old.unmul.ac.id)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Proses pembangunan Unmul melalui suntikan dana Islamic Development Bank (IDB) terus bergulir. Dengan menggunakan dana pinjaman itu, hingga kini Unmul tercatat sudah melaksanakan beberapa programnya yang terbagi dalam soft dan hard program.

Ditemui Sketsa pada Senin (6/11), Direktur Eksekutif Project Implementation Unit (PIU) IDB Unmul Mustaid Yusuf memaparkan beberapa program yang telah dan tengah berjalan berkat IDB.

“Kita bagi menjadi dua program besar, soft dan hard program. Untuk soft program, salah satunya dengan mengirim dosen untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, sebagian sudah berlangsung," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, program ini memang mengirimkan dosen dari berbagai fakultas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang master. Sebagian dosen telah diberangkatkan Malaysia, Thailand, hingga Jepang dan dalam waktu dekat ke Belanda.

Selain pemberangkatan dosen, ada juga program Research and Teaching Grand. Bertujuan memberikan dana kepada dosen untuk melakukan penelitian. Tercatat sudah ada 23 dosen menerima dana ini dan tinggal menunggu hasil akhir dari penelitian tersebut.

Tak cukup sampai di situ, IDB rupanya dimanfaatkan pula untuk pengembangan kurikulum. Melihat masih banyak fakultas yang belum mengacu kepada Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unmul sebagaimana yang dicita-citakan.

"Kurikulum akan diperbaiki agar semuanya bisa mengakomodir PIP Unmul," katanya.

Sementara itu, Detail Engineering Desain (DED) yang merupakan segala hal terkait aspek teknis tentang gedung yang akan dibangun termasuk ke dalam hard program. Saat ini telah rampung, dan selanjutnya akan diadakan lelang kontraktor.

“Sejauh ini masih mengevaluasi para penawar yang masuk, untuk cocok tidaknya diawasi oleh Pokja. Diupayakan tahun ini, tetapi kontraknya tahun depan,” tuturnya.

Mustaid mengakui sejauh ini ada beberapa kendala dalam penggunaan dana pinjaman IDB. Di antaranya, dalam setiap proses harus meminta persetujuan pihak IDB. Hal ini tentu sedikit menghambat pergerakan.

“Tidak bisa bergerak jika tidak mendapatkan NOL (No Objection Letter). Selain itu, kemarin Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) telat turun, keluarnya di tengah tahun,” pungkasnya. (adl/aml)



Kolom Komentar

Share this article