Berita Kampus

BEM FKIP Luncurkan Survei Program Asuransi Demi Tentukan Sikap

Hasil Survei Program Asuransi akan Tentukan di Mana Kaki BEM FKIP Berpijak. (Sumber: Aliansi Garuda Mulawarman)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Kurang puas dengan program asuransi yang telah berjalan setahun, BEM FKIP mulai merancang beberapa langkah. Salah satunya dengan membuat ‘Survei Asuransi Mahasiswa FKIP Unmul’ yang sudah sekitar dua minggu lebih diedarkan.

Langkah membuat survei daring tersebut ditujukan untuk mengumpulkan beragam aspirasi mahasiswa di FKIP terhadap program asuransi gagasan Wakil Dekan III FKIP Masrur Yahya.

(Baca: https://sketsaunmul.co/berita-kampus/setahun-berjalan-program-asuransi-fkip-gagal/baca)

Dalam survei tersebut, disebutkan bahwa sebagian alokasi anggaran kemahasiswaan dipakai pihak Dekanat FKIP untuk membiayai program asuransi. Dari keseluruhan anggaran kemahasiswaan yang mencapai Rp635 juta, angka Rp175 juta harus teralokasi untuk program tersebut.

“Sudah selesai. Tinggal dikalkulasikan dan diberikan ke pihak (dekanat) fakultas,” terang Muhammad Arif selaku Wakil Gubernur BEM FKIP ketika dikonfirmasi Sketsa pada Rabu (04/4).

Arif mengatakan, pihaknya telah menerima sekitar 10 aduan mahasiswa yang kesulitan menggunakan kartu asuransi. Selain itu, ada pula aduan dari berpuluh-puluh mahasiswa yang kebingungan karena tidak tahu cara menggunakan kartu tersebut untuk membayar biaya pengobatan.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi 2015 ini berujar, sikap BEM FKIP terkait menerima atau menolak program asuransi, akan ditentukan oleh hasil survei tersebut. Jika mayoritas mahasiswa menolak, maka akan menolak. Jika mayoritas mahasiswa tetap menginginkan program itu ada, BEM FKIP pun akan mendukung, namun dengan beberapa catatan.

“Ketika mahasiswa FKIP tetap setuju akan diadakannya asuransi, maka BEM FKIP juga akan mendukung. Tetapi dengan catatan, pihak fakultas mau menyosialisasikan dan memberikan bukti nyata ketika ada teman atau saudara kami di FKIP yang mengalami musibah,” ujarnya.

Seminggu sebelum keterangan Arif yakni pada Rabu (28/3), Gubernur BEM FKIP Mujihat menyebut bahwa hasil dari survei tersebut akan menjadi landasan untuk BEM FKIP bersikap dalam forum audiensi bersama pihak dekanat kelak.

“Kita melakukan survei dan kita akan angkat ke audiensi (terkait hasil) survei ini. Jika sudah mendapatkan titik temu, kita adakan audiensi. Komplain nanti pas audiensi, dengan adanya bukti dan data data yang kita dapatkan supaya status audiensi jelas,” sebutnya. (dan/ann/mer/nul/est/adn/els)



Kolom Komentar

Share this article