Berita Kampus

Ancaman untuk Prodi Kedaluwarsa

Ilustrasi (Sumber: studentvoice.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Dalam wawancara bersama Sketsa pada Senin (8/1) lalu, Sekretaris LP3M Hamdi Mayulu tak hanya mengungkap bagaimana LP3M menggenjot prodi agar mencapai akreditasi A. Ia juga memapar fakta bahwa ada 14 prodi yang hampir menuju masa bernama tenggang kedaluwarsa akreditasi.

Dua yang diingatnya yakni Prodi Akuntasi yang saat itu memiliki jangka waktu 10 hari dan Ilmu Administrasi Bisnis 23 hari lagi. Prodi tersebut diharuskan memperpanjang status kedaluwarsanya dengan memberikan data kepada LP3M yang berupa borang dan prestasi mahasiswa, lalu diteruskan ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Berdasarkan data yang ditunjukkan Hamdi, ada sekitar 51 prodi di Unmul yang berakreditasi B dari 88 prodi yang ada, sedang sisanya masih C. Namun, prodi Unmul yang terdaftar di BAN-PT hanya 69, sedangkan 19 prodi lainnya sebenarnya juga sudah terakreditasi tetapi beda mekanisme yakni ikut serta dengan izin menteri.

“Jika ada prodi yang meminta izin ke menteri langsung dihitung itu akreditasi C, disamakan. Tetapi dia harus punya ketentuan yaitu setelah dua tahun harus mengajukan ke BAN-PT atau ke LAM-PTKes,” imbuhnya.

Ganjaran untuk Prodi Kedaluwarsa

Adapun, konsekuensi yang diterima prodi jika akreditasinya kedaluwarsa adalah tidak bisa menerima mahasiswa baru. Selain itu, prodi juga tidak bisa meluluskan mahasiswanya hingga dilarang melakukan proses belajar mengajar. Sedangkan bagi prodi yang sudah mengajukan data namun sudah hampir kedaluwarsa, kata Hamdi, tidak masalah. Sebab datanya sedang diproses dan tinggal menunggu tim visitasi datang mencocokkan data.

“Salah satu cara yang sering ditempuh jika akreditasi prodi sudah kedaluwarsa itu WR I kirim surat ke ke BAN-PT bahwa ini dalam proses,” bebernya.

Lebih lanjut Hamdi menyebutkan, prodi akan kena sanksi jika dalam mengajukan peningkatan akreditasi tidak terjadi perubahan atau justru sama saja, maka prodi tersebut bisa ditutup. Untuk itu Hamdi  mengingatkan agar prodi bisa menjaga kualitas mutu dan kurikulum dijadikan sebagai prioritas utama. Yang mana setiap kurikulum memiliki sasaran jelas dan mata kuliah yang diajarkan dapat menghasilkan mahasiswa yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan informasi yang didapat dari LP3M sudah ada beberapa prodi yang menyetor data ke LP3M seperti prodi S2 Pertanian, Fisika, S1 Biologi, dan beberapa prodi dari FISIP salah satunya Ilmu Komunikasi. Diakui Hamdi, FISIP merupakan salah satu fakultas yang sangat mendukung kegiatan ini.

"Dekan FISIP juga hadir untuk mengecek dan mencermati borang prodi bersama LP3M," ujarnya.

Sementara itu, menurut Rencana Strategis (Renstra) dari Dikti, yang menjadi sasaran akreditasi adalah mutu. Satu hal yang dikhawatirkan Hamdi adalah jika prodi di Unmul belum mencapai mutu, sedangkan Renstra untuk mutu akan berakhir pada 2019 mendatang. (mrf/wi/aml)



Kolom Komentar

Share this article