Berita Kampus

Akreditasi A Belum Cukup, Teknik Lingkungan Punya Rencana Lainnya

Kunjungan tim asesor ke Prodi Teknik Lingkungan Unmul. (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


(Sumber: Istimewa)

SKETSA - 14 September lalu, Unmul kembali mendapatkan kabar gembira. Pasalnya, Prodi Teknik Lingkungan mengukir prestasi sebagai prodi pertama yang meraih akreditasi A di Fakultas Teknik (FT). Untuk mengetahui lebih lanjut, Sketsa kemudian bertandang ke FT untuk berbincang dengan Kepala Prodi Teknik Lingkungan, Yuniarto Setiawan.

Kepada Sketsa, Kaprodi yang kerap disapa Wawan ini mengisahkan perlu waktu dua tahun untuk mempersiapkan berkas dan borang akreditasi. Hal ini disebabkan karena ada tujuh poin penting yang harus dipenuhi, karena bisa mempengaruhi penilaian akreditasi, sehingga peran dosen sangat dibutuhkan. Terhitung sejak Oktober 2018, Prodi Teknik Lingkungan telah melakukan pengumpulan berkas ke Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu (LP3M).

"Ya, untuk persiapan berkas itu semua dosen ikut bantu. Ada 7 dosen di Teknik Lingkungan, termasuk dosen muda atau dosen CPNS dan semuanya turut ambil bagian," kata Wawan, Selasa (1/10).

Hingga pada 6-7 September lalu, tim asesor pun datang untuk melakukan pengecekan. Ada dua tim asesor yang datang, masing-masing berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Diponegoro (Undip). Fasilitas yang dicek seperti perpustakaan hingga laboratorium. Mahasiswa Teknik Lingkungan juga turut andil dalam mendampingi tim asesor melakukan penilaian.

Dikatakan Wawan, dari hasil pengecekan berbagai fasilitas yang dimiliki Prodi Teknik Lingkungan, banyak evaluasi dan masukan dari tim asesor. Khususnya laboratorium yang perlu diperbaiki dan dilengkapi fasilitasnya. Sudah menjadi ketentuan jika laboratorium Prodi Teknik Lingkungan harus memiliki tiga unsur yaitu tanah, air, dan udara yang terpisah.

"Untuk saat ini, lab kami tidak memiliki sekat atau batasan untuk membagi 3 unsur tersebut," tambahnya.

Setelah 10 hari menunggu, akhirnya hasilnya keluar, akreditasi Prodi Teknik Lingkungan naik. Salah satu faktor kenaikan tersebut karena banyak alumni prodi Teknik Lingkungan yang memiliki pekerjaan layak dengan reputasi baik yang tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim). Kemudian kebanyakan alumni bekerja di sektor pertambangan bagian teknik atau CSR. Kualitas yang dimiliki ini bisa dikatakan berbading lurus dengan kualitas para dosen pengajar.

Tidak ingin berpuas diri, Wawan sudah memiliki rencana bagi Prodi Teknik Lingkungan untuk pengajuan akreditasi internasional. Tak tanggung-tanggung, dia bahkan berencana mengirimkan dosen Prodi Teknik Lingkungan untuk mengikuti pelatihan borang dan akreditasi internasional.

"Sekarang kita persiapan untuk menaikkan berkas untuk akreditasi internasional," tutup Wawan sumringah. (ycp/ina/ffs/wil)



Kolom Komentar

Share this article