Tentang Kami

Merangkai Cerita dalam Kenangan Satu Dekade

Foto bersama seluruh panitia S3D LPM Sketsa usai menggelar Seminar Nasional bertajuk "Inspirasi Karya Jurnalistik", pada (20/5) lalu. (Sumber foto: dok. Sketsa)

SKETSA - Satu dekade bukan waktu yang terbilang singkat. Ada histori yang telah terangkai hingga sampai di titik tepat 10 tahun. Tanggal 21 Mei lalu, genap sudah usia LPM Sketsa dalam menjadi Pers kampus Unmul. Sketsa yang di tahun ini memasuki usia 10 menggelar pestanya sendiri.

Berbeda dengan perayaan peringatan berdirinya LPM Sketsa Unmul pada tahun sebelumnya, kali ini Sketsa berbagi suka cita hingga ke lapisan yang lebih luas. Bahkan momen ini menjadi agenda terbesar tahun ini, yakni Selebrasi Sketsa Satu Dekade (S3D). Kami memilih dua hari terakhir penutup pekan untuk merayakannya, pada 20-21 Mei lalu.

Untuk menyambut S3D, kami merangkainya dalam Gebyar Jurnalistik. Melalui Gebyar Jurnalistik, LPM Sketsa membuka berbagai jenis lomba dalam bidang jurnalistik untuk seluruh mahasiswa se-Indonesia. Di antaranya ialah lomba fotografi, membuat film pendek, menulis surat untuk rektor, desain poster, dan menulis essay.

Masih dalam rangkaian Gebyar Jurnalistik kami mengadakan Seminar Jurnalistik Nasional mengambil tempat di Aula Serbaguna Rektorat lantai 4. Seminar ini mengangkat tema “Inspirasi Karya Jurnalistik”. Diisi oleh pemateri yang tentunya telah memiliki karya nyata dalam bidang jurnalistik serta menginspirasi.

Mereka adalah Syafril Teha Noer, yang merupakan penulis buku “Rakyat Dapat Apa?” dan kini menjabat sebagai Dewan Redaksi Kaltim Post. Serta penulis inspiratif lainnya ialah Hasan Aspahani, penulis buku “Chairil: Sebuah Biografi” yang kini menduduki kursi Direktur Utama PT.Batam Pos. Keduanya hingga kini masih aktif bergelut dalam bidang jurnalistik.

Acara yang dimulai pada pukul 08.15 Wita ini dipandu oleh dua MC, Novita Rahman dan Adi Nurhamidi. Dibuka dengan pembacaan sejarah berdirinya LPM Sketsa Unmul oleh Annisa Ulya Novriana serta dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Seremoni pembukaan selanjutnya ialah sambutan oleh Ketua Panitia S3D Eka Rizki Prabowo, Ketua Umum LPM Sketsa Unmul Khajjar Rohmah, dan sambutan terkahir oleh, Encik Akhmad Syaifudin selaku WR III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus membuka secara resmi gelaran S3D.

Tiba di puncak acara Seminar Jurnalistik, sekitar pukul 09.30 Wita Fadiah Adlina yang menjadi moderator mulai mengambil alih jalannya seminar. Ia mempersilakan Syafril Teha Noer untuk membuka bahasan dengan berbagi kisah seputar dunia wartawan dan juga membagi motivasinya kepada seluruh peserta untuk tidak ragu untuk menghasilkan karya jurnalistik. Dilanjutkan oleh Hasan Aspahani yang berbagi materi seputar dunia pers dan masa depan pers.

Seusai penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab. Terlihat antusiasme dari peserta untuk memanfaatkan sesi tanya jawab ini. Dua pertanyaan ditujukan kepada masing-masing pemateri.

Acara selanjutnya ialah hiburan yang dibuka dengan tarian Bali Jaet, dibawakan oleh Litaah Mekaam Borneo. Tak berselang lama, suara musik yang tenang memenuhi seisi ruangan. Seluruh hening menikmati lantunan suara musik yang dibawakan oleh Fernando Yonathan dengan alat musik tradisional Kalimantan Timur, sampek. Kedua penampilan hiburan ini mendapat tepuk tangan meriah dari para peserta.

Menuju penghujung acara, MC membacakan pengumuman untuk para pemenang lomba. Melalui perwakilan, pemenang menerima piala dan juga sertifikat. Rangkaian gelaran acara S3D selesai sudah. MC pamit undur diri dan menutup acara. Puluhan hadirin meninggalkan ruang serbaguna dengan membawa ilmu baru.

Mensyukuri Dekade Pertama

Memasuki kepala satu merupakan salah satu pencapaian LPM Sketsa yang harus disyukuri. Pada malam harinya kru Sketsa kembali bertemu dalam agenda syukuran. Kali ini kami berkumpul di sekretariat LPM Sketsa, di gedung Student Center lantai 2. Atmosfer keakraban dan kehangatan malam itu terasa menjadi milik bersama.

Wajah-wajah lama anggota Sketsa nampak hadir dan bergabung dalam lingkaran pertemuan kami. Di antaranya ialah Ahmad Agus Arifin (Ketua Redaksi 2013/2014), Muammar Khadafi (Ketua Umum 2014/2015), Risna Puspita Sari (Ketua Umum 2011/2012), Meldina Ariani (Ketua Redaksi 2014/2015), Latifah (Staf Redaksi 2014/2015), Annisa Fadiyah Daru P. (Ketua Redaksi 2015/2016) Sri Nurliyanti (Bendahara 2015/2016).

Agenda syukuran ini diisi dengan penyampaian harapan oleh perwakilan dari setiap angkatan LPM Sketsa, pemotongan tumpeng, dan diakhiri dengan makan bersama. Semua larut dalam kebersamaan.

Langit makin gulita. Satu persatu pamit untuk pulang. Tenaga masih harus dioptimalkan untuk menyambut hari esok. Akan ada rangkaian cerita baru lagi yang akan kami buat bersama.

Memadu Usia Sepuluh di Pantai Samboja

Pagi itu, Minggu (21/5) matahari masih enggan berbagi sinar. Sebagai gantinya air hujan turun cukup deras. Kami kembali berkumpul di sekretariat untuk bertolak ke Pantai Samboja. Pencapaian usia baru ini membuat ada hal-hal yang ingin kami rayakan bersama laut dan ombak. Serasa ini adalah usia yang sebermula dan seberbatas pantai.

Pukul 09.00 Wita bus yang kami tumpangi berangkat. Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam untuk tiba di tujuan. Sesampainya di lokasi, rintik hujan masih setia menemani. Kami mencari tempat untuk bernanung dan segera menyantap makan siang bersama. Tuntas mengisi perut, kami berpencar mengelilingi dan menikmati Pantai Samboja. Sebagian asyik bermain air, ada juga yang sibuk memilih spot menarik untuk mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Puas dengan keseruan pantai, kami kembali ke pendopo tempat awal mula berkumpul.

Selanjutnya agenda diisi dengan permainan yang dimainkan oleh seluruh anggota Sketsa. Permainan yang dimainkan adalah lingkaran besar dan kecil, benar salah, serta membentuk barisan terpanjang tiap kelompok. Gelak tawa dan keseruan mewarnai selama permaianan berlangsung. Tak pelak, keinginan untuk memenangkan setiap sesi permainan pun semakin menjadi. Setiap regu tak ragu untuk menyalahkan tiap anggotanya yang melakukan kesalahan dan memilih untuk bergabung dengan regu yang lain. Pertengkaran dan tawa kecil itu tiada lain menimbulkan selain kehangatan.

Tak berhenti di situ, agenda terakhir fieldtrip adalah tukar kado. Dengan aturan minimal harga kado Rp10 ribu dan maksimal Rp30 ribu, kami saling menukarkan kado berdasarkan cabut nomor yang telah dipersiapkan.

Kado telah di tangan, maka berakhir sudah rangkaian kegiatan kami di Pantai Samboja. Segera kami membereskan barang-barang dan beranjak menuju bus untuk segera kembali menuju Samarinda. Waktu menunjukkan pukul 16.00 sore, semilir angin senja menemani perjalanan pulang. Hingga pukul 20.00 kami tiba di sekretariat. Wajah lelah jelas terlihat dari seluruh anggota LPM Sketsa, namun dibalik itu semua tentunya kelak masing-masing dari kami akan mengingat momen ini. Sebuah cerita tentang bagaimana kami merengkuh momen.

Selamat Satu Dekade, LPM Sketsa! (adl/wal)



Kolom Komentar

Share this article