Tentang Kami

Lepas Rindu dengan Fame

Agenda FAME LPM Sketsa yang ditutup dengan foto bersama. (Sumber: Rizky Rachmadiani)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Sabtu (1/9) pagi lalu menjadi hari yang menggembirakan bagi awak Sketsa. Setelah masa libur semester berakhir, kini tiba saatnya untuk melepas rasa rindu. Salah satu agenda rutin tiap bulan yang dilakukan adalah Family Time (Fame), tujuannya agar semua aggota Sketsa semakin akrab dan sebagai wadah melepas penat.

Fame kali ini tak kalah serunya dengan sebelumnya.  Bertepat di halaman Student Center (SC) semuanya berkumpul membentuk barisa. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah senam, namun semuanya melakukan peregangan otot terlebih dahulu. Setelah selesai, senam pun dimulai yang dipandu oleh Shafira Panduwinata dan Ariani Maya Aprilia Tinambunan.

Senam pertama diiringi dengan lagu “Tetew”. Lagu yang viral di platform media sosial TikTok ini pun menjadi daya tarik bagi siapa pun, tak ketinggalan alunan musik yang bergenre Electronic  Dance Music (EDM) dapat membuat siapa saja untuk bergerak mengikuti pemandu senam. Seluruh awak Sketsa bergoyang dan menikmati musik yang diputar.

Tak kalah heboh, senam yang kedua diiringi lagu yang cukup menggelitik “Goyang Kewer-kewer” namanya. Goyangan yang mempunyai ciri khas ini sontak menimbulkan gelak tawa di antara peserta saat mengikuti pemandu senam, tak jarang di antara peserta ada yang diam mematung, berjoget asal-asalan maupun bergoyang sesuai dengan goyangan aslinya.

Senam pun berakhir dan cukup menghasilkan keringat, awak Sketsa pun ada yang kelelahan dan merasa lapar, dengan sigap Shafira Panduwinata mulai paham dengan kode-kode yang diberikan, ia pun memberitahu bahwa agenda selanjutkan yaitu bakar-bakar, lalu apa saja yang dibakar?

Rupanya hidangan yang akan dibakar cukup bervariasi, ada tempe, ayam, dan daging sapi. Masing-masing dari anggota pun bergegas dan berbagi tugas untuk membuat bumbu, memotong tempe, membuat sambal, menusuk daging menyerupai sate, dan membalurinya dengan bumbu, tak ketinggalan ada juga yang menyiapkan tempat untuk membakar hidangan itu.

Selama hidangan dibakar, semua bahu-membahu mengipas arang menggunakan kardus air mineral agar dapat membara dengan sempurna. Awalnya ada beberapa ayam dan tempe yang gosong karena keasyikan berbincang dan terlalu deras mengipas, namun setelah itu hasilnya lebih baik. Meskipun ditemani asap bakaran yang pekat dan membuat mata pedis, semuanya tetap menikmati karena dikerjakan bersama-sama.

Setelah selesai, waktu yang ditunggu pun datang, yaitu menyantap hasil bakaran. Menggunakan alas kertas nasi yang digelar memanjang, cara ini mirip dengan “ngeliwet”. Nasi yang sudah ditata kemudian ditambah dengan daging sapi, ayam, dan tempe dengan merata agar semua kebagian. Tak lupa membaca doa yang dipimpin oleh Wahid Tawaqal, akhirnya semua pun menikmati santapan sederhana itu dengan penuh rasa syukur dan bahagia.

Perut kenyang, bukan berarti agenda telah usai. Ternyata ada agenda berikutnya yaitu bermain Werewolf yang moderatori oleh Eka Rizki Prabowo. Cerita pun dimulai, kala malam datang rakyat diminta untuk tidur dan Werewolf dibangunkan dan siap memangsa siapa saja yang ia kehendaki. Permainan berjalan seru dan asyik, dengan saling tuduh menuduh siapa yang menjadi Werewolf-nya.

Hingga tak terasa permainan itu pun menyisakan 5 pemain, di antaranya. Amelia Rizky, Nawwar Hayyu Hastuty, Hilda Annisa Nur Firdausi, Suti Sri Hardiyanti, dan Rizky Rachmadiani. Dengan satu yang terbunuh oleh Werewolf yaitu Suti Sri Hardiyanti. Aksi tuduh-menuduh pun terjadi antara Hilda Annisa Nur Firdausi dan Rizky Rachmadiani yang dicurigai sebagai Werewolf.  Dengan pertimbangan yang cukup memakan waktu maka terpilihlah Rizky Rachmadiani untuk dieksekusi. Ternyata dugaan para villager tepat maka permainan pun berakhir dengan menyisakan tawa serta senyuman. 

Setelah bermain, semuanya melakukan foto bersama, posisi pun diatur ada yang duduk dan ada yang berdiri di bagian belakang, semua memasang pose senyum dan gaya bebas. Sebelum bergegas pulang seluruh awak Sketsa membereskan seluru sampah dan peralatan yang digunakan, lalu meninggalkan SC menuju rumah masing-masing.  (mrf/wil)



Kolom Komentar

Share this article