Tentang Kami

Hangatnya Suasana Bukber dalam Perayaan Sketsa Sebelas Warsa

Seluruh awak Sketsa beserta alumni dan MPO melakukan foto bersama di akhir acara. (Sumber: Istimewa)

SKETSA - Minggu (20/5) sore, parkiran Gedung Student Center (SC) dipadati beberapa kendaraan mahasiswa yang berkegiatan di gedung tersebut. Tak terkecuali awak Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sketsa Unmul yang juga memiliki agenda pada sore itu.

Memasuki usianya yang ke-11 pada 21 Mei, Sketsa mengadakan acara perayaan ulang tahun berupa syukuran dan buka puasa bersama anggota dan alumni, dengan tema “Semasa Sketsa Sebelas Warsa”. Dimulai pada 16.30 Wita di Aula Lantai 3 Gedung SC, acara ini berlangsung dengan lancar.

Mulanya acara dibuka oleh Ayu Indar dan Siti Istaqul selaku Master of Ceremony (MC), dilanjutkan dengan sambutan dari Marini Juni Ananda sebagai Ketua Panitia dan Wahid Tawaqal selaku Ketua Umum LPM Sketsa Unmul.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi permainan. “Kan kemarin ada dibagiin kelompok teater, sudah pada siap belum?” tanya
Syalma Namira, selaku koordinator acara yang kemudian mendapatkan sautan ketidaksiapan dari anggota yang hadir.

Sudah diduga oleh Syalma, permainan pun diganti menjadi permainan lainnya yaitu eat bulaga. Permainan yang terdiri dari dua regu, di mana satu regu sebagai penebak dan satu regu sebagai pemberi petunjuk dengan cara memberi clue benar, salah, dan  bisa jadi secara bergantian. Game berakhir dimenangkan oleh regu pertama.

Setelah itu ditampilkan sebuah video kaleidoskop yang berisi kumpulan foto kegiatan selama 11 tahun Sketsa berdiri. Baik alumni maupun anggota memperhatikan video dengan saksama. Tak jarang mereka tertawa kegirangan saat melihat isi video yang lucu. Melalui video ini semua anggota yang baru dapat melihat bagaimana kegiatan para alumni terdahulu dan sebaliknya.

Acara pun berlanjut pada sesi Sharing and Caring yaitu sesi berbagi cerita. Panitia sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk semua yang hadir. Mayang Indriani Risna Biru, salah satu Majelis Peritimbangan Organisasi (MPO) yang hadir, menjadi orang pertama yang harus menjawab pertanyaan yang sudah disediakan. ‘Apa pernah terjebak cinta lokasi di Sketsa?’ tanya Siti Jubaidah, pemandu acara saat itu.

“Cinta lokasi sih tidak pernah,” jawab sigkat Biru.

Biru lalu menyebuttkan jika alasan awal dirinya masuk Sketsa karena ingin mencari pacar, tapi tidak pernah terjadi cinta lokasi dengan anggota lain. Anggota dan alumni lainnya mendengarkan jawaban Biru dengan sesekali tertawa. Dan pertanyaan berlanjut pada alumni yang lainnya dan beberapa anggota Sketsa. Puas dengar jawaban alumni dan anggota, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Putera Tiya Ilahi dan pemotongan tumpeng oleh Wahid Tawaqal.

Detik-detik menunggu azan magrib berkumandang, awak Sketsa beserta alumni duduk melingkar sembari tim panitia konsumsi menggulirkan takjil. Azan tanda waktu berbuka pun terdengar, awak Sketsa beserta alumni pun menikmati takjil yang disuguhkan, dilanjutkan dengan salat berjamaah di musala Fakultas Kehutanan (Fahutan). Beberapa yang tidak menunaikan salat menunggu di aula, selagi menunggu mereka melakukan sesi foto pada bagian photobooth yang disediakan.

Kembali setelah menunaikan salat magrib, acara berlanjut dengan makan bersama. Semua yang hadir kembali duduk melingkar, lingkaran kali ini lebih kecil dengan enam hingga tujuh orang per lingkaran dengan piring rotan beserta lauk-pauk di depan masing-masing. Menghabiskan makanan sambil bercerita terlihat menjadi kegiatan di setiap lingkaran. Suasana yang jarang terjadi sekalipun sehari-hari saat bersama di dalam sekretariat.

Setelah dilihat banyak piring sudah tidak berisi, MC kembali mengambil alih untuk melanjutkan acara. Meminta semua anggota yang hadir untuk mengambil nomor yang telah digulung oleh panitia secara bergantian. Nomor tersebut adalah undian dalam agenda tukar kado, masing-masing orang mendapatkan kado sesuai nomor yang didapat. Kado-kado tersebut berasal dari kado-kado yang sudah dikumpulkan oleh panitia dari semua anggota sebelum acara dimulai untuk kembali dibagikan kepada semua anggota.

Setelah semua anggota mendapatkan kado, MC memerintahkan anggota dan alumni untuk membuka kado tersebut. Setelah kado dibuka, gelak tawa pun terdengar dari berbagai sisi ruangan. Tertawa karena melihat isi kado yang didapat sangat tidak biasa seperti kado pada umumnya dan tidak seperti ekspektasi yang diharapkan. Namun, anggota tetap menerimanya dengan sukacita dan penuh tawa.

Sedang asyik membuka kado, tiba-tiba lampu aula padam. Proyektor menayangkan sebuah video rahasia yang telah dibuat dan disiapkan tim dokumentasi pada hari-hari sebelumnya. Tidak lagi memikirkan isi kado, kini semua mata tertuju pada video yang diputar. Video yang tidak ada pada susunan acara ini berisi tanya jawab kepada anggota Sketsa 9, 10, dan 11.

Dari beberapa pertanyaan, ada satu pertanyaan yang mendapatkan jawaban sama dari beberapa anggota. ‘Keluarga’ menjadi jawaban dari pertanyaan ‘Apa makna Sketsa bagi anggota?’. Tak hanya itu, Nawwar Hayyu Hastuty dari anggota Sketsa 10 juga menjawab bahwa dia merindukan anggota lain yang jarang menyambangi sekretariat. Selain itu ada beberapa pertanyaan lainnya menyebabkan suasana haru dan tawa pada aula malam itu.

Setelah video selesai, dari sisi pintu aula berdiri dua perempuan yang salah satunya membawa kue dengan lilin angka 11 yang rupanya juga tidak ada di susunan acara. Lampu kembali dinyalakan dengan semua anggota sudah membentuk lingkaran kecil mengelilingi kue, lalu peniupan lilin oleh seluruh anggota. Setelah itu acara ditutup dengan sesi foto bersama sebelum pamit untuk pulang dengan penuh rasa bahagia. (ycp/cin/wil)



Kolom Komentar

Share this article