Bahas 'Rumah Mahasiswa' Hingga Akreditasi Ormawa
BERSAMA: Diharapkan, tidak hanya pihak civitas yang bergerak mewujudkan Unmul lebih baik, namun tanggung jawab bersama.
- 26 Apr 2016
- Komentar
- 3007 Kali
SKETSA – Pengelolaan rumah mahasiswa alias gedung student center (SC) menjadi pokok bahasan dalam kunjungan build relation (brain), program kerja rutin LPM Sketsa. Disebutkan pula, perihal penataan pedagang kaki lima (PKL) lingkungan Unmul. Menariknya, pada 2018 mendatang, Unmul bersiap menerapkan akreditasi bagi organisasi mahasiswa (ormawa).
Brain kali ini menyasar pihak civitas akademika, silaturahmi mengunjungi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Encik Akhmad Syaifudin. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir La Hasan (Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan) dan Jumrani (Kepala Bagian Kemahasiswaan) beserta jajaran lainnya.
“Akan dipelajari dulu, mencontoh Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sudah lebih dulu menerapkan akreditasi unit kegiatan mahasiswa (UKM), jadinya tidak hanya program studi dan institusi saja yang dapat akreditasi,” papar Encik, ditemui di ruangannya, Selasa (26/4/2016) sore.
Sehingga jangan heran, jika nantinya UKM lama mendapat jatah anggaran lebih sedikit dibanding UKM baru jika dari segi manajemen tidak tertata. Dari situ, pihaknya berharap agar setiap UKM dapat lebih terkelola.
Sebagai UKM tingkat universitas berbasis media satu-satunya, Encik berharap LPM Sketsa dapat bersinergi dalam pengembangan Unmul lebih baik ke depannya. Dapat menjadi pendorong dan pengingat pembenahan Kampus Hijau.
“Sistem penerapan periodisasi organisasi mahasiswa juga sedang bertahap ke tingkat fakultas. Serentak mulai awal hingga akhir tahun. Selain itu, akan ada pula kalender mahasiswa se-Unmul,” lanjut dia. Sehingga terjadwal rapi apa saja agenda masing-masing ormawa.
Mengingat banyaknya pembenahan yang harus dilakukan, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) menjadi kendala. Jumlahnya yang tak mencukupi berimbas pada hal-hal di bawahnya.
“Sebelum penyerahan kunci ke masing-masing pengurus organisasi, cita-cita saya tentunya sudah harus ada penerangan dan keamanan, apalagi kebersihan,” kata Encik.
Semua hal tersebut terkendala dana dan sumber daya manusia (SDM). Imbas dari harga minyak anjlok, dikatakan Encik berpengaruh pada pencairan dana BOPTN. Walhasil, pengelolaan gedung SC terhambat.
“Dari kegiatan ini (brain) kami juga dapat info-info apa saja yang ada di kalangan mahasiswa. Semoga bisa membantu memperbaiki bersama,” ujarnya. (mwp/tia/mir/e3)